Suara.com - Beredar sebuah cuitan di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa kemunculan varian virus corona baru disebabkan oleh vaksin Covid-19 termasuk varian Delta bukan mutasi dari virus tersebut.
Cuitan dari akun @RealGabbyFox tersebut juga mengajak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi karena dianggap berbahaya dapat menularkan virus corona varian Delta dan penyakit lainnya kepada orang tidak divaksinasi di sekitarnya.
Berikut narasi yang beredar:
“The new “vARiAnT” is nothing more than the VX spike pr0teins inf*cting those vxd and unvxd.
Treat the new strain w/what we know has worked from the beginning: pure iodine, HCQEW, Z1nc, + stop taking govt death jaberwockys! Ffs.
[TERJEMAHAN]
“’varian baru tidak lebih dari protein spike dari vaksin yang menginfeksi yang sudah divaksinasi dan yang belum. perlakukan strain yang baru dengan apa yang kita tahu sudah bekerja dari awal: yodium murni, hidroksiklorokuin, zinc, dan jangan percaya propaganda pemerintah! ya ampun.”

Lalu benarkah klaim tersebut?
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, klaim tersebut adalah SALAH.
Faktanya, dilansir dari Kumparan.com, vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup sehingga menyebabkan munculnya varian baru.
Baca Juga: Breaking News! Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad Positif COVID-19
Vaksin justru diberikan untuk membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.
Kemudian, protein spike pada vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit.
Menurut Dr Matthew Laurens (Spesialis penyakit menular dan peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Marylan, Amerika Serikat), tidak ada vaksin Covid-19 yang digunakan mengandung virus SARS-CoV-2 yang hidup sehingga dapat menulari orang lain.
Informasi serupa sempat beredar di media sosial dalam bentuk video. Dilansir dari bisnis.com, pada 12/06/2021, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menampik informasi yang beredar terkait vaksinasi menyebabkan terciptanya varian baru Covid-19.
Profesor Mikrobiologi dan Imunologi dari Universitas Lowa Stanley Perlman menerangkan varian baru Covid-19 disebabkan karena adanya mutasi dan tidak disebabkan oleh vaksinasi.
Cara virus menduplikasi dirinya itu adalah dengan membajak sistem replikasi sel pada manusia, sehingga akan terpapar dengan genetik manusia dan hasilnya adalah virus yang termutasi akibat paparan tersebut.
Berita Terkait
-
Terpapar COVID 19, Abu Janda: Virus Ini Bikin Tak Bisa Mikir
-
Jokowi: Pemerintah Tak Bisa Kerja Sendirian, Semua Pihak Harus Gotong Royong Atasi Pandemi
-
Imbas Pandemi Covid-19, Penjual Hewan Kurban Tak Berani Stok Banyak
-
Dear Warga Pandeglang, RSUD Berkah Pandeglang Ditutup Gegara Pasien Covid-19 Menumpuk
-
Aksi 2 Pemotor Tunjukkan Kekuatan Super, Dorong Mobil Bermodalkan Sebelah Kaki Saja
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka