Suara.com - Aung San Suu Kyi kembali dihadirkan ke persidangan usai peristiwa kudeta militer di Myanmar. Kini ia menghadapi tuntutan baru terkait tuduhan korupsi.
Dilansir dari Kantor Berita Anadolu, Rabu (14/7/2021), Aung San Suu Kyi yang merupakan Penasihat Negara Myanmar sekaligus Ketua Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) kini menghadapi tambahan empat tuduhan korupsi yang baru-baru ini diajukan di Pengadilan Tinggi Wilayah Mandalay.
Menurut salah satu anggota kuasa hukumnya, Min Min Soe, dua kasus baru menjerat Suu Kyi sendiri. Sementara, dua kasus lainnya diajukan terhadap Suu Kyi dan sejumlah politisi Partai NLD.
Para pengacara tidak diberitahu pada tanggal berapa kasus-kasus tersebut diajukan.
“Hanya setelah kami menyerahkan surat kuasa, kami baru akan mengetahui detail kasusnya. Kami akan tahu siapa yang terlibat pada saat itu,” kata Min Min Soe dikutip dari media lokal Myanmar Now, Selasa (13/7/2021).
Min Min Soe mengungkapkan Suu Kyi berencana memberikan surat kuasa kepada tim hukumnya pada Senin.
Sidang pertama untuk kasus-kasus baru ini dijadwalkan digelar pada 22 Juli di Pengadilan Tinggi Wilayah Mandalay.
Suu Kyi yang ditangkap tak lama sebelum kudeta militer pada 1 Februari sudah menghadapi tujuh kasus.
Rinciannya, enam kasus diajukan oleh junta dan satu kasus lain oleh warga sipil dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam.
Baca Juga: Tak Cuma Indonesia, Oksigen Juga Langka di Myanmar
Sebelumnya, pada 9 Juni lalu, junta Myanmar mengumumkan mereka menjerat Suu Kyi atas pelanggaran korupsi yang serius dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara jika terbukti.
Suu Kyi dituduh menerima uang senilai USD600.000 atau setara dengan Rp 8,5 miliar dan sekitar 11,4 kilogram emas dari mantan Kepala Menteri Wilayah Yangon Phyo Min Thein.
Menurut tim Komisi Anti-Korupsi di bawah junta, suap itu diberikan dalam tiga kesempatan berbeda sebagai imbalan atas dukungan dan perlindungan terhadap bisnis milik Phyo Min Thein. Akan tetapi, Phyo Min Thein belum diadili.
Menurut salah satu anggota kuasa hukum Suu Kyi, Phyo Min Thein kemungkinan tampil sebagai saksi pemerintah atau saksi penuntut dalam kasus terhadap Suu Kyi.
Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Cuma Indonesia, Oksigen Juga Langka di Myanmar
-
Asia Tenggara Dilanda Ledakan Covid-19, Myanmar Catatkan Rekor Harian
-
Tak Cuma Indonesia, Kasus COVID-19 Myanmar Meledak Higga 2.318 Kasus Perhari
-
Pemimpin Junta Militer Myanmar Ulang Tahun, Rakyat Beri Kado Peti Mati
-
PBB Desak Junta Militer Myanmar Segera Bebaskan Aung San Suu Kyi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan