Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily meminta pemerintah melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap PPKM Darurat yang dilakukan dalam 2 minggu pertama. Ini diperlukan sebelum melanjutkan skenario untuk memperpanjang PPKM Darurat sampai 6 minggu.
Evaluasi menjadi penting agar pemerintah memiliki kajian untuk bahan pertimbangan tentang kemungkinan adanya perpanjangan PPKM Darurat hingga enam minggu.
"Tentu kajian tersebut didasarkan atas evaluasi PPKM Darurat yang telah berjalan selama dua minggu ini," kata Ace kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).
Berdasarkan evaluasi nantinya dapat diketahui sudah sejauh mana tingkat positivity rate dari tingkatan penularan Covid-19 akibat dari kebijakan PPKM Darurat selama dua minggu. Apakah PPKM Darurat cenderung membuat pengendalian lebih baik atau tidak.
Tingkat penanganan kesehatan masyarakat juga perlu dievaluasi. Apakah pembatasan mobilitas masyarakat efektif terhadap pengendalian penularan, terutama penurunan angka keterisian fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan rumah sakit darurat yang telah dipersiapkan.
Menurut Ace jika penularan Covid-19 ternyata masih belum terkendali dengan baik atau setidaknya berdasarkan laporan harian Covid-19 belum ada tanda-tanda mereda, ia meminta pemerintah tidak bertaruh dengan kesehatan masyarakat.
"Untuk itu, jangan bertaruh dengan kesehatan masyarakat. Covid-19 merupakan penyakit menular yang berdampak kepada berbagai aspek, terutama ekonomi. Selesaikan dulu tingkat pengendalian penularannya, pastikan ketersediaan fasilitas kesehatan yang merata dan terjangkau masyarakat," ujar Ace.
Anggota Komisi IX DPR Nurhadi juga berpandangan senada dengan Ace. Ia meminta pemerintah melakukan evaluasi lebih dahulu.
"Baiknya sebelum ada kebijakan untuk memperpanjang PPKM, dilihat dulu perkembangan penerapan PPKM darurat ini," kata Nurhadi.
Baca Juga: PPKM Darurat, Sopir Bus Antar Kota di Bukittinggi Keluhkan Penurunan Penumpang
Sebelumnya, pemerintah akan mempersiapkan skenario pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga 6 minggu. Hal ini dilakukan karena adanya risiko pandemi Covid-19 yang masih tinggi, khususnya varian delta.
"PPKM darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (12/7/2021).
Untuk itu, APBN akan diperkuat guna merespons dampak negatif peningkatan kasus Covid-19 kepada perekonomian dan diperlukan akselerasi vaksinasi, efektivitas PPKM darurat, dan kesiapan sistem kesehatan, baik itu fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.
Pihaknya akan kembali melakukan realokasi dan refocusing tahap III untuk mendukung pendanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 31 triliun.
Berita Terkait
-
Polisi Buru Penyebar Pesan Berantai Ajakan Demo PPKM Darurat di Kota Malang
-
PPKM Darurat, Pemkot Medan Pertimbangkan Bari Bansos Tunai untuk Warga
-
PPKM Darurat, Sopir Bus Antar Kota di Bukittinggi Keluhkan Penurunan Penumpang
-
PPKM Darurat Belum Meredam Kasus Covid-19, Syafrudin Komplek dan Perkampungan Jadi Kendala
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!