Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo turut mengomentari adanya ajakan untuk menyetop pemberitaan tentang Covid-19 dan viral di media sosial. Mirisnya, ajakan untuk tidak menyebar informasi tentang kasus Covid-19 bagi masyarakat itu menempelkan logo pemerintah daerah.
Rahmad mengatakan, adanya seruan tersebut diperlukan sikap yang bijak dalam menanggapinya.
"Saya kira kita semua harus bijak ya menyikapi terhadap apa pun, terhadap perkembangan covid. Covid ini harus ditanggapi dengan suatu hal yang bijak," kata Rahmad saat dihubungi Suara.com, Kamis (15/7/2021).
Rahmad menyampaikan, berita yang transparan apa adanya mengenai covid perlu disampaikan ke masyarakat. Hal itu bertujuan agar situasi terkini yang dihadapi bangsa bisa diketahui. Menurutnya, justru berita hoaks yang harus diperangi.
"Jangan menyebarkan berita kebohongan dengan memberitakan berita yang membuat masyarakat riuh rendah menjadi pro dan kontra kemudian berita-berita yang membuat masyarakat khawatir itu yang perlu harus perangi. Berita-berita yang tak benar berita hoaks harus kita perangi," tuturnya.
Politisi PDIP itu meminta masyarakat untuk saat ini tak takut dalam menerima informasi soal covid.
Ia mengkhawatirkan adanya seruan tersebut malah membuat masyarakat abai dengan protokol kesehatan.
Lebih lanjut, Rahmad mengatakan, informasi yang disampaikan kepada masyarakat itu dalam rangka memerangi covid. Menurutnya, masyarakat juga harus turut serta dalam jihad tersebut.
"Tetapi harus ingat sekali lagi dengan kita dapat informasi kekinian terkait kondisi di Indonesia itu akan menambah kewaspadaan kita itu akan menambah solidaritas kita itu akan menambah semangat kita bergotong royong untuk sama-sama memenangkan peperangan melawan covid dengan prokes," tandasnya.
Baca Juga: Sejumlah Kota di China Larang Warganya yang Belum Vaksin Beraktivitas di Keramaian
Viral Seruan
Sebelumnya beredar selebaran ajakan tersebut di Twitter. Seperti salah satunya diunggah oleh akun @kopiganja.
Tampak ada empat buat selebaran yang unggah aku tersebut. Dari empat buat selebaran ajakan tersebut memiliki pesan yang sama yakni dengan dalih untuk berhenti membuat kepanikan.
"Warga Kab. Lamongan Kompak Untuk Tidak Upload Berita Tentang Covid. Biar Masyarakat Tentram Tenang," tulis pesan dalam salah satu selebaran seperti dilihat Suara.com.
Tak hanya berupa tulisan, selebaran juga dilengkapi dengan logo-logo pemerintahan daerah serta ikon-ikon daerah tersebut. Belum diketahui, selebaran ajakan ini merupakan resmi dari Pemda atau tidak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?