Suara.com - Aksi penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP terhadap ibu hamil pemilik warung kopi (warkop) di Gowa menjadi sorotan tajam. Peristiwa ini terjadi di tengah penerapan PPKM Mikro.
Oknum Satpol PP itu memukul ibu hamil itu saat melakukan razia PPKM. Video itu kemudian menjadi viral dan trending di media sosial.
Berikut 8 fakta mengenai penganiayaan yang dilakukan Satpol PP terhadap ibu hamil di Gowa:
1. Awal Mula Satpol PP Razia Warkop Milik Ibu Hamil
Kronologi kejadian diawali dari empat tim yang dikerahkan untuk penegakan PPKM Mikro. Selama pengawasan itu, Satpol PP mendengar suara musik yang cukup keras dari sebuah warkop.
Oknum Satpol PP pun masuk ke warkop itu mencari pemilik dan meminta izin operasi. Namun, razia ini berakhir dengan cekcok antara pemilik warkop dan Satpol PP.
Oknum Satpol PP itu awalnya memukul pemilik warkop, Ivan. Sang istri yang tengah mengandung pun tak terima. Namun, ia justru menjadi korban pukulan Satpol PP.
2. Suami Korban Sebut Istri Ditegur Karena Berpakaian Seksi
Kepada wartawan, Ivan menceritakan kronologis peristiwa. Awalnya sejumlah Anggota Satpol PP yang melakukan razia PPKM masuk ke dalam warkop.
Baca Juga: Bupati Gresik Minta Maaf Peristiwa Ibu Hamil Meninggal Tak Dapat Layanan RS
Suasana warkop sepi. Tapi Ivan dan istrinya masih menyalakan musik. Karena sedang melakukan usaha online. Salah seorang Anggota Satpol PP disebut menegur istri Ivan. Karena berpakaian seksi. Dianggap kurang sopan.
"Jadi istriku marah. Kenapa razia PPKM dihubungkan dengan baju. Itu kan warkop sekaligus rumah. Jadi wajar pakaian tidur," ungkap Ivan kepada wartawan, Rabu 14 Juli 2021.
3. Korban Dilarikan di Rumah Sakit
Ibu hamil pemilik warkop itu jatuh tak sadarkan diri saat menjalani pemeriksaan di Polres Gowa. Wanita yang tengah mengandung 9 bulan itu diduga pingsan karena kelelahan sehingga perutnya mengalami kontraksi.
Ia dilarikan ke rumah sakit. Sang suami nampak mendampingi istrinya yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Sang istri itu sudah sampai mengenakan selang oksigen.
4. Pemkab Gowa Sebut Miskomunikasi Sebagai Penyebab Kejadian
Berita Terkait
-
Bupati Gresik Minta Maaf Peristiwa Ibu Hamil Meninggal Tak Dapat Layanan RS
-
Berkeliaran di Pos Penyekatan Kalimalang, Pria Gundul Diduga Linglung Diangkut Dinsos
-
PPKM Versus Varian Baru Covid-19
-
Tak Percaya Covid-19 dan Lawan Petugas, Kades di Sragen Juga Sebut 'Enak Jaman PKI'
-
Surabaya Siapkan Tempat Isolasi Mandiri Warga Positif Covid-19 di Tiap Kelurahan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia