Suara.com - Brunei Darussalam mencatat rekor 400 hari tanpa kasus penularan lokal berkat pendekatannya yang ketat saat menangani pandemi Covid-19
Menyadur World Of Buzz Jumat (16/7/2021), Kementerian Kesehatan Brunei pada Rabu (14/7) merilis laporan tersebut yang menjelaskan bahwa sudah 434 hari tanpa ada penularan lokal Covid-19.
Negara tetangga Indonesia tersebut terakhir kali mencatat adanya kasus Covid-19 pada 6 Mei 2020.
Hingga saat ini terdapat 21 kasus aktif yang seluruhnya merupakan kasus impor. Sejak Maret 2020, jumlah kasus yang tercatat di Brunei ada 282 kasus dan 3 kematian.
Kasus-kasus aktif tersebut kini sedang dirawat dan dipantau di Pusat Isolasi Nasional yang semuanya dalam kondisi stabil.
Menurut Borneo Bulletin, dikatakan bahwa catatan baik Brunei dalam menangani pandemi Covid-19 tak lepas dari pendekatan yang ketat.
Brunei memberlakukan larangan berkumpul massal dengan menggunakan metode pelacakan kontak berbasis teknologi serta tindakan karantina yang sangat ketat.
Kantor Perdana Menteri (PMO) Brunei Darussalam mengumumkan bahwa penangguhan sementara kegiatan lintas batas diperpanjang hingga 31 Juli 2021.
Dalam sebuah pernyataan, PMO mengatakan penangguhan itu dengan persetujuan Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah.
Baca Juga: Kisah Mualaf Asal Jepang: Ibu Saya Belum Nyaman dengan Agama Saya
Aturan tersebut melarang kedatangan dari lima negara yakni India, Nepal, Sri Lanka, Paksitan, dan Bangladesh.
Setiap kedatangan dari lima negara tersebut melalui jalur darat, laut, dan udara termasuk transit melalui Brunei Darussalam akan dilarang.
Selain pembatasan yang ketat, Brunei juga meluncurkan program vaksinasi Covid-19 untuk mencegah adanya penularan secara lokal.
Menurut statistik dari Kementerian Kesehatan, 99.795 warga Brunei telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Jumlah tersebut berarti 25,4 persen dari populasi, yang memenuhi syarat untuk menerima vaksinasi, telah divaksinas setidaknya satu dosis.
Rincian angka tersebut menunjukkan 65.891 orang divaksinasi di Distrik Brunei-Muara, diikuti oleh 13.642 orang di Distrik Tutong, 13.138 di Distrik Belait dan 7.124 di Distrik Temburong.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri