Suara.com - Dalang dan budayawan kondang Sudjiwo Tedjo baru-baru ini menyampaikan pendapatnya terkait sikap publik terhadap keputusan Presiden Jokowi membatalkan vaksin berbayar.
Lewat beberapa cuitan yang diunggah di akun Twitternya, Sabtu (17/7/2021) Sudjiwo Tedjo menyindir warganet yang masih saja meributkan keputusan Presiden Jokowi. Baginya, apa yang sudah diputuskan oleh presiden harus dihargai.
Ia berharap polemik vaksin berbayar tak perlu diributkan lagi karena sudah dibatalkan oleh Presiden Jokowi.
"Hoi!!! Pak Jokowi itu masih prsiden kita! Suka/tidak kita! Kalian ribut soal vaksin berbayar, aku pun turut ribut. Sekarang Pak Jokowi sudah batalin itu tetap saja kalian ribut, yang batalin bukan karena rakyat kek, tapi karena WHO kek. Ya udahlah Pokoknya kan udah dibatalin!" tulis Sudjiwo Tedjo dalam cuitannya, dikutip Suara.com, Sabtu (17/7/2021).
Dalam cuitan selanjutnya, Sudjiwo Tedjo mengajak warganet untuk melupakan polemik vaksin berbayar yang kini sudah dibatalkan. Ia menyebut masih ada hal lain dari pemerintah yang bisa dikritik.
"Ya kalau kita ribut gini terus kapan waktunya ngadepin Covid bareng-bareng dengan kesenasiban? Silakan kalau mau kritik Pak Jokowi, kritik hal lain-lainnya yang pasti masih ada, soal vaksin berbayar itu udahlah, anggap angin lalu (Ini bukan twit berbayar! Aku udah hidup dari lukisan dll)," tulisnya lagi.
Melihat cuitan-cuitan tersebut, para warganet lantas menuliskan komentar-komentar yang berbunyi 'bismilah komisaris'.
Sudjiwo Tedjo menyebut tak ada istilah seperti itu, karena ia bukan buzzer, dan untuk hal ini ia juga mengaku membela Pak Jokowi.
"Nggak ada bismillah komisaris, karena untuk hal ini aku bela Pak Jokowi, aku bukan buzzer. Aku tidak ngetwit untuk mata pencaharian. Hidupku udah amat tercukupi dari nulis buku, melukis, musik, mendesain sarung, dll. Gus Mus dan Cak Nun dan teman-temanku tahu itu," tulis Sudjiwo Tedjo.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beli Sapi Warga Kabupaten Gowa Rp 70 Juta
Melansir suarasumbar.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membatalkan vaksin Covid-19 berbayar untuk individu atau perorangan. Dengan begitu, penyaluran vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat hanya yang gratis.
Hal itu dinyatakan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara dan disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021). Menurutnya, keputusan itu diambil Jokowi setelah menampung masukan dan respon dari masyarakat.
"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Pramono.
Dengan dibatalkannya wacana vaksinasi Covid-19 berbayar tersebut, maka seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan saat ini yakni gratis bagi seluruh masyarakat.
Berita Terkait
-
Berita Satpol PP Gowa Pukul Warga Saat Razia PPKM Sampai ke Presiden Jokowi
-
Jokowi Minta 3 Provinsi di Pulau Jawa Ini Lakukan Percepatan Vaksinasi
-
KPK Sambut Baik Keputusan Jokowi Batalkan Vaksin Berbayar
-
Begini Syarat dan Penampakan Sapi Kurban Presiden Jokowi di Gorontalo
-
Presiden Jokowi Beli Sapi Warga Kabupaten Gowa Rp 70 Juta
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan