Suara.com - Pakar kesehatan dari Amerika Serikat, Dokter Faheem Younus mengatakan terapi plasma konvalesen tidak memiliki manfaat bagi pasien Covid-19.
Terapi tersebut juga sempat digunakannya, namun berdasarkan sejumlah penelitian didapati cara itu tidak berdampak terhadap proses penyembuhan pasien Covid-19.
“Tetapi ternyata yang penelitian terakhir, penelitian meta analisis. Ini adalah kumpulan penelitian-penelitian untuk melihat efektivitas dari sebuah terapi. Hasil meta analisis ini menunjukkan bahwa tidak ada keuntungan menggunakan plasma konvalesen,” kata Dokter Faheem dalam diskusi daring, Sabtu (17/7/2021).
Dokter University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika ini menyadari bahwa pernyataan itu membuat orang bingung. Mengingat di Indonesia terapi plasma konvalesen masih digunakan untuk penyembuhan pasien Covid-19.
“Saya tahu bahwa kesannya kayak semua penelitian mengatakan enggak boleh pakai itu, enggak boleh pakai ini. Ini enggak efektif, itu enggak aktif, ya memang itulah apa adanya,” ujar Faheem.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan selain terapi plasma konvalesen, seperti menggunakan obat pengencer darah.
“Ada beberapa obat-obat lain yang sudah terbukti, tapi saya jarang menyampaikan hal tersebut (jenis obatnya). Karena saya tidak mau pengikut saya lalu membeli obat itu tersendiri dan menggunakannya tanpa konsultasi ke dokter mereka masing-masing,” jelasnya.
Diketahui terapi plasma konvalesen masih digunakan di Indonesia. Melansir dari plasmakonvalesen.covid19.go.id, pengertian donor plasma konvalesen yaitu salah satu metode imunisasi pasif dengan memberikan plasma penyintas Covid-19 untuk pasien Covid-19.
Pemberian plasma dari penyintas Covid-19 untuk pasien Covid-19 ini sebagai terapi tambahan untuk menyembuhkan pasien.
Baca Juga: Gaji Bupati dan Wakil Bupati Lumajang untuk Beli Beras Warga Terdampak PPKM Darurat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi