Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti penanganan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
Sebab, banyak dari mereka yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang sangat lemah.
"Saya kira penanganan pasien yang isolasi mandiri itu perlu diperhatikan, karena pada umumnya yang dibawa ke rumah sakit itu sudah pada level yang parah,” ucap Luhut dalam rapat koordinasi bersama menteri dan gubernur se-Jawa-Bali secara virtual, Jumat (23/7/2021).
Pernyataan Luhut lantas dibenarkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut laporan yang diperolehnya dari beberapa dokter dan perawat, pasien yang dibawa ke rumah sakit itu biasanya sudah dalam kondisi parah.
"Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk RS sudah terlambat, saturasi oksigennya hanya 70 atau 80," ujar Budi.
Sementara itu, Budi menyebut kalau masa inkubasi dan masa sakit penderita Covid-19 varian Delta justru relatif cepat.
Ia lantas mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas untuk melengkapi fasilitas oximeter.
“Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala. Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94 harus segera dirawat di lokasi isoter atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes,” jelasnya.
Terkait dengan isolasi mandiri, Luhut kembali memerintahkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk melakukan koordinasi kegiatan testing dan tracing yang akan dimulai pada Senin, 26 Juli 2021 di tujuh wilayah aglomerasi se-Jawa dan Bali.
Baca Juga: Luhut Klaim Kasus Covid-19 Menurun, Minta Kepala Daerah Jawa-Bali Tetap Waspada
Ia mengingatkan akan target di mana minimal pengetesan dan pelacakan dilakukan pada delapan kontak erat per pasien yang dicapai dalam dua minggu ke depan.
"Kalau bisa, TNI segerakan proses testing, agar kita bisa membawa penderita ketika saturasi masih di atas 80 sehingga mereka masih bisa tertolong," pinta Luhut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah