Suara.com - Oseltamivir dan Favipiravir obat apa? Kok sampai dicari Jokowi saat sidak ketersediaan obat di apotek? Nah, untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan berikut.
VIRAL VIDEO JOKOWI SIDAK APOTEK
Sebuah video yang menunjukkan Presiden Joko Widodo mendatangi sebuah apotek menanyakan obat Oseltamivir dan Favipiravir mendadak viral. Dalam video tersebut, petugas di apotek menjelaskan bahwa obat tersebut sudah lama kosong, baik yang generik maupun yang bermerek, yaitu Fluvir. Presiden Jokowi lantas menanyakan obat lainnya. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut bahwa momen tersebut direkam di sebuah apotek di Bogor, Jawa Barat pada Jumat siang (23/7/2021).
Karena video tersebut beredar luas, lantas banyak yang bertanya-tanya sebenarnya, Oseltamivir dan Favipirafir itu obat apa? Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasan di bawah ini.
Oseltamivir sebelumnya dikenal sebagai obat antivirus untuk pengobatan influenza atau flu tipe A dan B, dengan merek yang populer adalah Fluvir dan Tamiflu. Obat ini akan menghambat neuroamidase yang dibutuhkan oleh virus Flu untuk bereplikasi.
Sementara pada kasus Covid-19, Oseltamivir adalah obat yang diberikan secara empiris pada awal masa pandemi karena sulitnya membedakan gejala Covid-19 dengan infeksi Flu. Dalam paket obat gratis untuk isolasi mandiri (isoman) Covid-19 dari pemerintah, obat ini ada di paket B untuk pasien yang bergejala ringan. Namun, rekomendasi terbaru tatalaksana Covid-19 tidak lagi menganjurkan Oseltamivir ini untuk diberikan pada pasien Covid-19, kecuali ada kecurigaan koinfeksi influenza.
Favipiravir adalah obat turunan dari pyrazinecarboxamide. Favipiravir atau t705 atau 6-fluoro-3-hydroxy-2-pyrazinecarboxamide ini akan bekerja melawan virus RNA dengan menghambat enzim polimerasi, sehingga virus tidak dapat berkembang biak. Favipiravir ini merupakan obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis virus influenza, seperti influenza A, yang menyebabkan flu burung dan flu babi, inluenza B, dan influenza C. Saat ini, Favipiravir masih diteliti lebih lanjut untuk menangani infeksi Covid-19.
Baca Juga: Jokowi Cari Oseltamivir di Apotek, Ternyata Tak Direkomendasikan Buat Obat Utama Covid-19
Penggunaan Favipiravir dalam penanganan infeksi Covid-19 akan dipertimbangkan oleh dokter sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi penderita secara umum. Yang pasti, baik Oseltamivir maupun Favipiravir sama-sama obat keras. Keduanya hanya bisa dibeli dengan resep dokter, dan digunakan dengan pengawasan dokter. Jadi, jangan sembarangan!
Demikian penjelasan apa itu Oseltamivir dan Favipiravir.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Tag
Berita Terkait
-
Terpopuler Lifestyle: Heboh Kulit Jokowi-Iriana hingga Pendidikan Gibran Dikuliti Profesor Singapura
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
Banjir Kritik, Cak Imin Hapus Cuitan Al Khoziny Berhasil Bangun Pondasi Agama
-
5 Fakta Terbaru Perseteruan Yai Mim Vs Sahara: Bantah Tudingan Pelecehan, Berakhir Damai?
-
Video 6 Detik Viral! Kronologi Cekcok Panas Jeka Saragih vs Petugas Bandara
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Skandal Haji Kemenag: Travel 'Gelap' Bisa Dapat Jatah Kuota Khusus, Gimana Skenarionya?
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini