Suara.com - Kawanan ikan salmon di Sungai Columbia mati secara tidak wajar karena kondisi perairan yang terjang gelombang panas, membuatnya seakaan mati direbus hidup-hidup.
Menyadur The Hill Rabu (28/7/2021) kawanan salmon yang mati di Sungai Columbia tersebut karena gelombang panas yang menerjang Pacific Northwest.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan ikan salmon yang mati tidak wajar. Bagian kulitnya terkelupas seakaan direbus hidup-hidup.
"Sungguh memilukan melihat ikan-ikan ini mati secara tidak wajar," ujar Brett VandenHeuvel, direktur eksekutif Columbia Riverkeeper kepada The Guardian.
"Dan lebih buruk lagi, ini adalah masalah yang disebabkan oleh manusia, dan itu benar-benar membuat saya berpikir tentang masa depan." sambungnya.
Salmon dewasa tidak dapat bermigrasi ke hulu ketika suhu air di atas 68 derajat Fahrenheit, menurut Columbia Riverkeeper. Sedangkan suhu air di perairan tersebut mencapai 70 derajat karena gelombang panas baru-baru ini.
Terjebak di air hangat dan tidak bisa bertelur, ikan-ikan salmon tersebut tertutup lesi merah dan jamur putih karena panas dan stres, yang membuatnya terlihat seperti mati direbus hidup-hidup.
Ikan-ikan salmon tersebut tidak tertolong karena suhu semakin lama semakin panas, meskipun ada peraturan yang mewajibkan memberikan perlindungan di bawah Undang-Undang Air Bersih.
"Sungguh mengerikan bahwa kami memiliki solusi untuk menyelamatkan salmon, tetapi kami tidak melakukannya," kata Don Sampson, anggota Konfederasi Suku Umatilla Indian Reservation dan anggota dewan penasihat untuk Northwest Tribal Salmon Alliance.
Baca Juga: Tren DNA Salmon Untuk Kecantikan, Ini Produk Lokal dengan Harga Terjangkau
"Kami tidak memiliki kemampuan politik, anggota Kongres kami juga tidak memiliki kekuatan politik atau keinginan untuk melestarikan salmon demi generasi mendatang." sambungnya.
Tidak jauh dari Sungai Columbia, diperkirakan satu miliar hewan laut mati di Laut Salish di lepas pantai Vancouver akibat gelombang panas baru-baru ini.
Gelombang panas dan kekeringan parah yang melanda bagian barat AS dan wilayah sekitarnya merupakan gejala lanjutan dari perubahan iklim, menurut sebuah studi baru.
"Saya melihat ini sebagai visi yang sangat menyedihkan untuk masa depan kita. Tapi saya juga melihatnya sebagai ajakan untuk bertindak. Ada langkah-langkah mitigasi yang bisa kita ambil untuk menyelamatkan salmon, untuk mendinginkan sungai kita," kata VandenHeuvel kepada Guardian.
"Dan jika video ini tidak menginspirasi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi." pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal