Suara.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengajak masyarakat untuk menjalankan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Kalau dulu masyarakat Indonesia memilih untuk kerokan ketika merasakan tidak enak badan, kini lebih baik menurut Hadi langsung lapor ke puskesmas.
Cara sigap tersebut diupayakan sebagai kebiasaan baru masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Pemeriksaan kesehatan itu juga diharapkan dapat mendeteksi apakah ada paparan virus atau tidak.
Semisal positif, maka masyarakat bisa langsung menjalani isolasi mandiri. Hal tersebut disampaikan Hadi saat melakukan peninjauan di Puskesmas Polowijen Kota Malang, Jawa Timur, Senin (2/8/2021).
“Dulu kalau kita masuk angin yang kita lakukan adalah kerokan. Nah sekarang kebiasaan baru kita begitu badan kita terasa greges maka yang kita lakukan adalah segera ke Puskesmas untuk diperiksa dan bila kita dinyatakan positif harus melaksanakan isolasi terpusat atau isoman,” ucap Hadi.
Menerapkan protokol kesehatan juga menjadi adaptasi baru bagi masyarakat Indonesia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penggunaan masker misalnya menjadi hal penting guna mencegah terpapar Covid-19.
"Masker cukup ampuh untuk melindungi diri dari paparan Covid-19, oleh sebab itu saya mengimbau masyarakat untuk semangat untuk menggunakan masker, karena 95 persen kita akan terlindungi kalau menggunakan masker, jelasnya.
Selain itu, Hadi juga menyampikan kalau ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, para Babinsa sebagai tenaga tracer mesti segera melakukan tracing kontak erat kepada 15 orang terdekat dan melaksanakan swab antigen dan melakukan isolasi mandiri selama 5 hari.
Setelah itu, masyarakat yang masuk pada kontak erat pasien melakukan swab PCR. Apabila masih ada yang positif, maka mereka harus melakukan isolasi kembali.
Sementara bagi masyarakat yang enggan diswab PCR, maka harus melaksanakan isolasi selama 14 hari.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jangan Pilih Panglima TNI Hasil Lobi-lobi Politik
"Prosedurnya betul dilakukan isolasi mandiri 14 hari, setelah 14 hari dilaksanakan tes PCR ulang. Tapi sebetulnya kalau positif begini, dokter-dokter sudah tahu kalau dia OTG ringan, sedang atau berat,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Covid-19 di Kaltim Hari Ini: Penambahan Sebanyak 1.086, yang Sembuh Ada 926 Orang
-
Wagub DKI Tunggu Keputusan Jokowi Soal Perpanjang atau Tidak PPKM Level 4
-
Kasus Hoaks Sumbangan Bansos Covid Rp2 Triliun, Heriyanti Anak Akidi Tio Resmi Tersangka
-
Klaster Covid-19 di KPK: 44 Pegawai Masih Positif, 4 di Antaranya Dirawat di RS
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India