Suara.com - Kuasa hukum Zaelani korban dugaan pemukulan yang dilakukan petugas kemanan gedung olahraga Gelora Bung Karno (GBK) merespons bantahan yang dilontarkan Pusat Pengelolaan Komplek Gelola Bung Karno (PPKGBK).
Sebelumnya, melalui Public Relations PPKGBK M. Trinugroho W, pihak GBK membantah dugaan pengeroyokan oleh pihak keamanan terhadap Zaelani.
"Itu hak mereka untuk membantah, fakta yang tidak bisa dibantah adalah korban saat ini mengalami luka karena adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak keamanan GBK," kata Rezekinta Sofrizal Nasution dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, selaku kuasa hukum Zaelani saat dihubungi Suara.com (3/8/2021).
Selain membantah adanya dugaan pengeroyokan kepada terduga korban, PPKGBK juga membantah melakukan intimidasi terhadap saat proses penandatanganan surat damai.
Menanggapi hal tersebut Rezekinta meyakini ada dugaan intimidasi.
"Untuk surat perdamaian, bagaimana bisa surat perdamaian dibuat oleh korban yang sedang mengalami pendarahan akibat luka, kalau tidak karena paksaan dan tindakan intimidatif dari pihak security GBK," tegasnya.
Kata dia, pada Senin (2/8) kemarin, kliennya telah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat.
"Korban dan saksi yang menemani korban pada saat akan meminta sertifikat vaksin sudah di BAP. Adapun BAP yang disampaikan korban dan saksi sesuai dengan apa yang dialami korban dan apa yg di saksikan oleh saksi," ungkap Rezekinta.
Seperti diketahui, seorang mahasiswa bernama Zaelani (26) babak belur diduga akibat dikeroyok oleh sejumlah petugas keamanan alias satpam di tempat vaksinasi, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/7) lalu.
Baca Juga: Pengelola GBK Akui Oknum Satpamnya Pukul Mahasiswa, Tapi Bantah Adanya Pengeroyokan
Anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Eka mengaku pihaknya telah melaporkan kasus dugaan penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan atau Pasal 351 KUHP ini ke Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (31/7) kemarin.
Laporan tersebut telah teregistrasi dengan Nomor: LP/B/997/VII/2021/SPKT/Polres Metro Jakarta Pusat/Polda Metro Jaya.
Selaku pendamping hukum korban, Eka menuturkan peristiwa dugaan penganiayaan ini berawal ketika Zaelani mendatangani Pos V gerai vaksin di GBK untuk menanyakan sertifikasi vaksin tahap dua yang belum diterimanya.
Merespons tudingan itu, Pusat Pengelolaan Komplek Gelola Bung Karno (PPKGBK) melalui Public Relations PPKGBK M. Trinugroho W, membantah dugaan pengeroyokan yang dilakukan pihak keamanannya terhadap Zaelani.
Trinugroho memang membenarkan adanya pemukulan yang dilakukan secara refleks oleh seorang petugasnya dalam rangka membela diri, namun bukan pengeroyokan.
Hal itu kata Tri dilakukan petugasnya dalam rangka membela diri karena Zaelani memprovokasi petugas keamanan terlebih dahulu dan berusaha untuk memukul.
Tag
Berita Terkait
-
Pengelola GBK Akui Oknum Satpamnya Pukul Mahasiswa, Tapi Bantah Adanya Pengeroyokan
-
Polisi Selidiki Kasus Penganiyaan Sekuriti Vaksinasi GBK Terhadap Zaelani
-
Zaelani, Dikeroyok Satpam GBK Alami Trauma Sampai Matanya Rusak
-
Luka-luka Dikeroyok Satpam Tempat Vaksinasi di GBK, Mata Kiri Zaelani jadi Buram
-
Mahasiswa Dianiaya saat Minta Surat Vaksin, Zaelani Sempat Ditimpuk Satpam GBK Pakai HT
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh