Suara.com - Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PMW) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sedikitnya sudah ada 170 anak di DI Yogyakarta mendadak jadi yatim piatu karena kehilangan orang tuanya yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
Ketua Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY, Ridwan Furqoni, mengatakan data ini hanya terkumpul dalam waktu dua minggu sejak pendataan dimulai dan kini masih dalam proses verifikasi.
"Sampai tadi malam sudah ada 170 anak di input data, kita awalnya belum berpikir mendata, ini belum ada dua minggu, tapi ini orang tuanya meninggal di masa covid-19 di DI Yogyakarta," kata Ridwan saat dihubungi Suara.com, Rabu (4/8/2021).
Data ini selanjutnya akan disampaikan ke Dinas Sosial dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk ditindaklanjuti bersama dengan Muhammadiyah.
"Nanti data ini kita asesmen, seperti apa kondisi riil anak itu, nanti akan terlihat yang dibutuhkan apakah anak ini butuh bantuan keuangan, sekolah, kesehatan, atau sampai bantuan pengasuhan, kita carikan orang tua asuh," ucapnya.
Ridwan menyebut pendataan ini tidak terbatas hanya di lingkungan Muhammadiyah, semua bisa didata dan akan mendapatkan pendampingan.
"Data ini lintas apapun, kita tidak memandang itu siapa, tapi dalam penanganannya kita sesuaikan, misalnya anak ini non muslim dan harus dibawa ke panti, maka kita rujuk ke panti sesuai agamanya, tidak ke Muhammadiyah," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan sistem pendataan MPS DIY ini akan diperluas secara nasional agar anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19 bisa didampingi oleh negara.
"Namun kendala kita program pengasuhan yang diamanahkan oleh PP ini belum terlalu massif dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini dinsos untuk menyiapkan calon orang tua asuh yang bersertifikat," ucap Jasra kepada Suara.com.
Baca Juga: Gaet Pelanggan, Promo Tukang Cukur Ini Malah Dianggap Janggal
Jasra menyebut program pengasuhan ini sangat penting dan menjadi target utama yang akan ditawarkan kepada anak yatim-piatu tersebut, penempatan di panti asuhan hanyalah pilihan terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup
-
Gak Kapok Masuk Penjara Gegara Korupsi, Eks Kades Nekat Dagang Sabu karena Alasan Nganggur
-
Prabowo Janji Hadir jika Ada Penggerebekan Pabrik Narkoba, Kapolri: Anggota Sangat Termotivasi!
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diendus KPK, Budi Arie: Ini Proyek Hijau, Bukan Cuma Cari Untung
-
Wabah Motor Brebet Pertalite Guncang Jatim, Nurdin Halid: Pertamina, Buka Hasil Lab Secara Terbuka!
-
Janji Tambah Tempat Rehab Pecandu Narkoba, Pesan Prabowo ke Para Ortu: Jangan Biarkan Anaknya Rusak