Suara.com - Beredar video seorang pria berpeci diklaim nekat menghirup napas seorang pasien Covid-19. Usai melakukan aksi tersebut, pria itu dikabarkan meninggal dunia terinfeksi Covid-19.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook Singapore Incidents. Berikut isi narasinya:
"(Indonesia) A Dukun died of Covid after thinking he can heal Covid patients by inhaling the virus away from the patients".
Terjemahan:
"(Indonesia) Seorang Dukun meninggal karena Covid setelah dia berpikir bisa menyembuhkan pasien Covid dengan menghirup virus dari pasien".
Lantas, benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Kamis (5/8/2021), klaim yang menyebut pria berpeci meninggal dunia terpapar Covid-19 usai hirup napas pasien Covid-19 adalah klaim yang keliru.
Kabar pria beria berpeci meninggal usai menghirup napas pasien Covid-19 juga sempat menjadi sorotan media internasional.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jadwal Vaksinasi Massal 2-6 Agustus 2021 di Royal Plaza Mal Surabaya, Benarkah?
Dikutip dari Detik.com, pria berpeci yang melakukan aksi menghirup napas pasien Covid-19 adalah Masudin dan KH Samian.
Masudin merupakan seorang terapis pendengaran. Ia meninggal dunia pada 13 Juli 2021 karena sakit lambung yang sudah diidapnya sejak 2018.
Kepala Desa Banyuarang, Widjaya mengatakan, Masudin meninggal dunia bukan karena terpapar Covid-19. Dari hasil tracing pada 14 Juli 2021, istri dan anak-anak Masudin negatif Covid-19.
Sementara itu, KH Samian merupakan pengajar di madrasah dan Pesantren Bahrul Ulum, Tombakberas, Jombang. Saat ini, KH Samian diketahui dalam keadaan sehat usai melakukan aksi tersebut.
Ia menjelaskan, aksi menghirup napas pasien Covid-19 bukan untuk berniat sombong atau mencari sensasi belaka.
Pasien Covid-19 dalam video tersebut merupakan menantu teman Masudin yang berhasil sembuh dari Covid-19, sedangkan kedua mertuanya meninggal dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030
-
Diperiksa 14 Jam Dicecar 47 Pertanyaan: Kenapa Polisi Tak Tahan Lisa Mariana di Kasus Video Syur?
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir
-
Pergub Sudah Berlaku, Pramono Anung Siap Tindak Tegas Pedagang Daging Kucing dan Anjing
-
Banjir Rob Jakarta Berangsur Turun, Pramono Anung: Mudah-Mudahan Segera Normal