Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon angkat bicara soal Indonesia tak masuk dalam daftar negara Asia Tenggara yang bakal dikunjungi Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris.
Melalui akun Twitter @fadlizon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku merasa aneh Indonesia dilewatkan begitu saja oleh Kamala Harris.
"Cukup aneh, RI tak masuk daftar kunjungan Wapres AS, Kamala Harris ke Asia Tenggara," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Fadli Zon mengungkapkan ada dua kemungkinan penyebab Amerika Serikat enggan menginjakkan kakinya di Nusantara.
Pertama, ia menduga kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi sehingga membuat pemerintah Amerika Serikat ketakutan.
"Apakah mereka takut masuk karena Covid-19 yang masih tinggi?" ujar Fadli Zon.
Kemungkinan kedua, Fadli menduga Indonesia sudah tidak dianggap penting lagi oleh Amerika Serikat.
Oleh karenanya, Negeri Paman Sam itu melewatkan kunjungan ke Indonesia begitu saja.
"Atau RI tak dianggap penting lagi oleh Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara?" imbuh Fadli Zon.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ganti Mobil, Kemana Mobil Dinas yang Menemaninya Sejak Dilantik?
Kunjungan Wapres AS ke Dua Negara di Asia Tenggara
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dijadwalkan akan mengunjungi dua negara di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Singapura.
Dalam kunjungannya tersebut, Harris akan membahas isu keamanan regional dan respons pandemi Covid-19 secara global.
Penasihat senior Gedung Putih, Symone Sanders menyebut kunjungan tersebut dirasa perlu dilakukan untuk memperkuat hubungan kerjasama dengan dua mitra penting Amerika Serikat di Indo-Pasifik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu