Suara.com - Taliban konvoi di Kota Zaranj menggunakan kendaraan tempur Humvee buatan Amerika Serikat setelah berhasil merebut ibukota Afghanistan tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, Taliban terlihat pawai menggunakan Humvee dan mengibarkan bendera kelompok tersebut.
Video itu beredar setelah polisi setempat mengatakan pada hari Jumat bahwa Taliban berhasil menguasai bandara Zaranj dan gedung administrasi.
Kota Zaranj adalah ibu kota provinsi Afghanistan pertama yang berhasil direbut oleh kelompok Taliban sejak 2016.
Pada Jumat (6/8/2021) Taliban juga dilaporkan berhasil merebut kota Shabarghan, ibu kota provinsi Jowzjan, di saat pasukan asing mulai meninggalkan negara itu.
Menyadur Sputnik News Minggu (8/8/2021) Duta Besar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai mengharapkan Dewan Keamanan segera bertindak.
Ghulam Isaczai berharap Dewan Keamanan mengambil tindakan segera untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Taliban.
Penasihat Senior AS untuk Urusan Politik Khusus Jeffrey DeLaurentis menekankan jika tidak menerima jika Taliban kembali berkuasa di Afghanistan.
"Taliban harus mendengar dari komunitas internasional bahwa kami tidak akan menerima pengambilalihan militer atas Afghanistan atau kembalinya Imarah Islam Taliban." jelas Jeffrey DeLaurenti.
Baca Juga: Amerika Serikat dan China Saling Tuding Soal Asal-usul Virus Corona
Akhir bulan lalu, Kementerian Pertahanan Afghanistan menolak klaim Taliban yang mengaku telah menguasai 90 persen perbatasan Afghanistan.
Kementerian Pertahanan Afghanistan menyebut klaim Taliban itu sebagai tindakan kebohongan mutlak dan propaganda tak berdasar.
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa penarikan pasukannya dari Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus.
Hari itu menandai peringatan 20 tahun serangan teroris 9/11, yang mendorong AS menyerang Afghanistan sebagai tindakan Perang Melawan Teror.
Arab News mewartakan jika penarikan pasukan asing itu menimbulkan ketakutan bagi wanita di Afghanistan. Mereka takut jika tidak bisa bebas jika kelompok tersebut kembali berkuasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD