Suara.com - Sejumlah orang tewas dalam penembakan massal di kota Plymouth di barat daya Inggris pada Kamis malam (12/8).
Penembakan masal itu digambarkan oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel sebagai sebuah insiden yang "mengejutkan".
Surat kabar The Times melaporkan bahwa hingga enam orang tewas dalam penembakan itu.
The Daily Telegraph memberitakan bahwa seorang pria bersenjata dilaporkan ditembak mati. Namun, tidak jelas apakah pria itu bunuh diri atau ditembak polisi.
Polisi tidak mengonfirmasi jumlah korban jiwa dalam peristiwa yang mereka gambarkan sebagai "insiden senjata api yang serius". Namun, polisi mengatakan situasinya diyakini dapat diatasi.
Inggris memiliki salah satu tingkat terendah di dunia untuk pembunuhan dengan senjata api, dan penembakan massal jarang terjadi.
Sharron Turner, 57 tahun, yang tinggal di belakang lokasi penembakan, mengatakan kepada The Times bahwa seorang pria bersenjata telah "menendang" pintu depan sebuah rumah semi-terpisah sebelum menembak seorang ibu muda dan putrinya yang berusia sekitar lima tahun.
Turner mengatakan dia mendengar bahwa pria itu, yang berpakaian hitam dan abu-abu, membawa senjata semi-otomatis.
Setelah melakukan serangan tersebut, pria bersenjata itu melarikan diri melalui sebuah taman di belakang rumah dan menembak dua pejalan kaki yang membawa anjing, menurut berita The Times.
Baca Juga: Oknum TNI Terlibat Penembakan Mara Salem Harahap Dijerat Pasal Berlapis
Anggota parlemen lokal Johnny Mercer mengatakan di Twitter bahwa insiden itu "tidak terkait teror".
"Insiden di Plymouth sangat mengejutkan dan saya prihatin dengan mereka yang terkena dampak," kata Menteri Dalam Negeri Priti Patel di Twitter.
Polisi daerah Devon & Cornwall mengatakan mereka dipanggil ke area Keyham di kota itu pukul 18.10 pada Kamis (12/8).
"Ada sejumlah korban jiwa di tempat kejadian dan beberapa korban lainnya menerima perawatan," kata mereka. [Antara/Reuters]
Berita Terkait
-
Jadwal Liga Inggris 2025/26 Pekan ke-12, Ada Derbi London Utara
-
Prediksi Inggris Bakal Berada di Grup Neraka Piala Dunia 2026, Haaland Cs Jadi Ancaman
-
Media Inggris Sebut Ole Romeny Percikan yang Hilang di Oxford United
-
Eks Bintang Liverpool Terancam Bangkrut Usai Diterpa Badai Masalah: Bisnis Gagal hingga Konflik
-
Sindiran atau Sadar Diri? Harry Kane Tak Yakin Bisa Raih Ballon d'Or Meski Cetak 100 Gol
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta