Suara.com - Lomba penulisan artikel yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional mengangkat tema Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam. Belakangan, tema lomba penulisan artikel tersebut menjadi pro dan kontra.
Menurut pandangan politikus Partai Keadilan Sosial Mardani Ali Sera menyebut, "Aneh temanya dan terkesan tendensius."
BPIP dinilai Mardani, "Jadi buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama."
BPIP, menurut dia, seharusnya menyatukan, bukan buat kontroversi. Lebih jauh, Mardani meminta BPIB dievaluasi secara menyeluruh.
“Mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total,” kata dia.
Mardani menyarankan tema lomba mengangkat isu-isu yang visioner, misalnya pandangan santri dalam bahaya perubahan iklim atau santri untuk Indonesia bebas korupsi.
Lomba penulisan artikel yang diselenggarakan BPIP menawarkan hadiah untuk juara pertama mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp7 juta, juara dua Rp5,5 juta, dan juara ketiga Rp3,5 juta.
Pandangan yang berbeda disampaikan politikus Golkar Ace Hasan Syadzily yang menurutnya tema lomba tersebut tak perlu dijadikan kontroversi. Dia menilai temanya sudah bagus.
"Seharusnya perlombaan tulis artikel ini tak perlu dinilai kontroversi. Lomba seperti ini biasa saja," kata Ace, kemarin.
Baca Juga: Lomba Tema Hormat Bendera Menurut Islam, Anwar Abbas: BPIP Harusnya Dibubarkan
"Temanya yang diangkatnya juga bagus kok, membahas menghormat bendera dalam perspektif Islam dan menyanyikan lagu kebangsaan dalam pandangan Islam."
Perlombaan tersebut, menurut dia, justru bisa memperkuat keyakinan kalangan santri bahwa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hormat bendera itu tidak ada masalah menurut ajaran agama Islam.
Berita Terkait
-
Ingatkan Pemerintah Soal Pemborosan, Legislator PKS: Perlu Dijelaskan Apa Itu Ibu Kota Politik
-
Bicara di DPR, Habib Muhsin Alatas Usul BPIP Harus Bebas dari Pengaruh Orang-orang Politik
-
Hormat Bendera Berat? Fathian: Itu Bukan Kurang Nasionalis, Tapi Bentuk Cinta
-
Megawati Saksikan Paskibraka 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Pentingnya soal Nasionalisme
-
Megawati Hadiri Pengukuhan Paskibraka HUT ke-80 RI di Istana Merdeka
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus