Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan orang yang sudah divaksin Covid-19 lebih banyak yang terpapar Varian Delta dan berpeluang besar meninggal dunia.
Narasi tersebut dimuat dalam artikel online dari Dailyexpose.co.uk dan menjadi viral di media sosial.
Berikut narasi yang dimuat dalam artikel tersebut:
"Fully vaccinated people have a 885% higher chance of death due to Covid-19 than people who are unvaccinated according to official data.
The Delta Covid-19 variant is currently rampant in the United Kingdom according to official data which has been released by Public Health England (PHE) in an attempt to justify the continuation of draconian restrictions on the lives of the British people.
However, we wonder if they realise that the very same data PHE released shows us that people who have received two doses of the Covid-19 vaccine have an 885% higher chance of dying of Covid-19 than of those who are unvaccinated?"
Lantas, benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Minggu (15/8/2021), klaim yang menyebut orang divaksin lebih banyak terpapar Varian Delta dan rentan meninggal dunia adalah klaim yang keliru.
Setelah dtelusuri, Public Health England (PHE) tidak mernah merilis data orang yang divaksin lebih rentan akibat Covid-19 Varian Delta.
Dikutip dari Apnews.com, data yang dipublikasikan PHE pada 18 Juni 2021 menunjukkan vaksin Pfizer dan AstraZeneca sangat efektif mengurangi gejala Covid-19 Varian Delta.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Skenario Pandemi Covid-19 telah Direncanakan Sejak 2010?
Juru Bicara PHE, James McCreadie mengonfirmasi cara menghitung persentase data tersebut salah.
Devon Greyson dari Fakultas Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat Universitas British Columbia menjelaskan, artikel tersebut salah dalam perhitungan data dan berakibat fatal dalam pengambilan kesimpulan.
Media tersebut menghitung tingkat kematian yang menerima suntikan dengan membagi jumlah kematian akibat Varian Delta yang sudah divaksin dan jumlah pasien yang suddah divaksin masuk rumah sakit.
Seharusnya penyebut yang benar adalah total populasi Inggris yang divaksinasi. Demikian pula, untuk menghitung tingkat kematian orang yang tidak divaksinasi, penyebutnya adalah jumlah total orang yang tidak divaksinasi.
Greyson menyamakan skenario dengan mengukur efektivitas sabuk pengaman. Misal populasi 1.000 orang terdiri dari 900 orang memakai sabuk pengaman dan 100 orang lainnya tak menggunakan sabuk pengaman.
Jika sabuk pengaman tidak berfungsi, maka sembilan kali lebih banyak kematian kendaraan bermotor akan terjadi pada kelompok yang menggunakan sabuk pengaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan