Suara.com - Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat yang tidak disebutkan identitasnya dalam wawancaranya kepada Reuters, Rabu pekan lalu sempat mengungkap penilaian berapa lama waktu bagi Taliban bisa menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Sang pejabat itu menyatakan, dalam waktu 90 hari Kabul bisa jatuh ke tangan Taliban.
Faktanya, hanya empat hari setelah wawancara pejabat itu, yakni pada Minggu (15/8/2021) kemarin, Kabul benar-benar dikuasai Taliban.
Juru Bicara Kemenlu Afghanistan menyebut, pasukan Taliban datang ke Kota Kabul dari segala penjuru. Bahkan Presiden Ashraf Ghani sudah lebih dulu 'kabur' ke Tajikistan hari itu juga.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, dalam postingan di Facebooknya, sang presiden mengklaim keputusan ia kabur demi mencegah pertumpahan darah.
Warga Panik
Taliban berhasil menguasai istana presiden di Ibu Kota Kabul setelah terlebih dahulu merebut berbagai ibu kota penting di Afghanistan.
Ini menandai berakhirnya perang Taliban dengan pasukan AS 20 tahun lalu atau usai serangan 11 September 2001 di AS.
Dari foto-foto kantor berita AFP, jalanan ibu kota Kabul tampak macet penuh dengan kendaraan ataupun warga yang panik. Sebagian besar ingin pulang maupun hendak ke bandara.
Baca Juga: Taliban Ambil Alih Ibu Kota Afghanistan Setelah 20 Tahun Perang Melawan AS
Sementara sejumlah kantor kedutaan sejumlah negara untuk Afghanistan tampak kosong tak perpenghuni. Mayoritas para diplomat luar negeri di Afghanistan telah lebih dulu dievakuasi melalui Bandara Internasiol di Kabul.
Hari Minggu kemarin benar-benar menjadi hari paling sibuk di Kabul. Para tentara dari AS hingga Inggris datang menggunakan helikopter untuk mengevakuasi para diplomatnya secepatnya meninggalkan Afghanistan.
Sementara warga panik karena takut ada saling tembak atau pertempuran yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Namun, dari sejumlah laporan tak ada insiden saling tembak saat pasukan Taliban datang.
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, kelompoknya bersiaga di pinggiran kota di tengah pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan--yang didukung negara-negara barat--untuk meminta penyerahan pemerintah secara damai.
Diketahui, perwakilan Taliban dan Afghanistan dijadwalkan mengadakan pertemuan di Qatar pada Minggu kemarin.
Berita Terkait
-
Ingin Hidup Damai, Taliban: Perang Afghanistan Sudah Berakhir
-
Taliban Ambil Alih Ibu Kota Afghanistan Setelah 20 Tahun Perang Melawan AS
-
Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan, Ini Pesannya untuk Taliban
-
Jerman Kirim Pesawat Militer ke Afghanistan untuk Evakuasi Warga
-
Angkat Kaki saat Taliban Berkuasa, Presiden Afghanistan Tuai Kecaman
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah