Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menyayangkan isi pidato kenegaraan jelang HUT ke-76 Republik Indonesia yang digelar di Gedung MPR/DPR Jakarta.
Melalui akun Twitternya, Fadli Zon menilai Presiden Jokowi seharusnya meminta maaf mewakili negara kepada korban Covid-19. Apalagi, hampir 120 ribu orang telah meninggal dunia akibat virus corona.
"Harusnya Presiden Jokowi @jokowi meminta maaf dan turut berduka cita mewakili pemerintah dan negara atas wafatnya hampir 120.000 warga bangsa kita akibat pandemi covid-19. Sayang sekali," kritik Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Senin (16/8/2021).
Kritikan Fadli Zon ini disampaikan setelah membaca sebuah berita. Ia tampak mengomentari berita yang membahas pidato Jokowi, dimana sang presiden hanya menyatakan hukum tertinggi negara adalah menyelamatkan nyawa rakyat.
Namun, Presiden Jokowi sama sekali tidak meminta maaf atas meninggalnya 120 ribu orang di Indonesia akibat pandemi. Ia hanya membahas penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Kritikan dari Fadli Zon itu sendiri telah di-retweet 158 kali dan mendapatkan 550 tanda suka. Cuitannya juga telah dibanjiri berbagai komentar dari warganet.
"Empati presiden kepada rakyatnya yang jadi korban kebijakan yang tidak tepat mana? Kok malah main retorika," komen warganet.
"Beliau gak berperasaan. Ambisinya tetep infrastruktur untuk legacy dia nanti. Omongannya selalu bohong," saran warganet.
"Semua orang turut minta maaf dan berduka. Karena banyak rakyat juga saling tidak jaga dan prokes," sahut yang lain.
Baca Juga: Tidak Hanya Turun Harga, Mulai Besok Hasil Tes PCR Juga Harus Keluar Dalam 1x24 Jam
"DPR punya askes jalan membela rakyat. Punya cara konstitusional untuk mengakhiri penderitaan rakyat akibat pemerintah yang tak cakap dalam membuat kebijakan. Mengapa tidak dilakukan? Apa DPR punya jatah juga?" sindir lainnya.
"Tak pernah dengar sekali pun ucapan minta maaf. Tak pernah!" kritik warganet.
Pidato Kenegaraan Jokowi : Pandemi Menghambat Pertumbuhan Ekonomi
Dalam pidato kenegaraan dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-76 dalam Sidang Tahunan MPR RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi memang telah banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, kata dia reformasi struktural perekonomian tidak boleh hilang.
"Pandemi tidak boleh menghambat proses reformasi struktural perekonomian kita," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin (16/8/2021).
Menurut dia struktur ekonomi Indonesia yang selama ini lebih dari 55 persen dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga dan harus terus dialihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor.
Berita Terkait
-
Tidak Hanya Turun Harga, Mulai Besok Hasil Tes PCR Juga Harus Keluar Dalam 1x24 Jam
-
Edukasi Warga, Gerakan Mobil Masker BNPB Jangkau Wilayah Aglomerasi
-
13 Tata Cara Upacara 17 Agustus saat Pandemi COVID-19
-
Update COVID-19 Jakarta 16 Agustus: Positif 513, Sembuh 936, Meninggal 28
-
Jokowi Minta Test PCR Turun ke Harga 450 Ribu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?