Suara.com - Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkemampuan intelektual dan mental yang kuat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan kerja sama dengan 500 perguruan tinggi, baik dalam dan luar negeri dalam Program Beasiswa Cendekia Baznas (BCB), yang digulirkan setiap tahun bagi mahasiswa.
Program BCB ini diharapkan bisa mencetak lulusan yang memiliki ciri khas tata sosial Islami, yaitu intelektual, dermawan, santun dan mengedepankan persaudaraan.
Demikian dikemukakan Ketua Baznas, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan program Beasiswa Cendekia Baznas Perguruan Tinggi Dalam Negeri (BCB PTN) Tahun 2021, yang digelar secara daring dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Baznas TV, di Jakarta, Senin (16/8/2021).
Pembukaan program Beasiswa Cendekia Baznas tahun 2021 juga dihadiri pimpinan Baznas, Saidah Sakwan, MA; Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud; Prof. drh. Aris Junaidi, PhD.; Direktur Operasi sekaligus Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Wahyu TT Kuncahyo; serta Kepala LBB, Sri Nurhidayah.
Prof. Noor menjelaskan, pendidikan merupakan unsur penting dan mutlak dalam kehidupan. Perintah pertama dalam agama adalah pendidikan yaitu dengan iqra.
Indonesia ke depan membutuhkan sumber daya manusia yang punya kemampuan mengantisipasi perkembangan zaman, dengan kemampuan intelektual dan mental yang kuat sesuai tema kemerdekaan tahun ini adalah Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh.
"Penerima beasiswa dan para lulusannya harus menjadi kader yang tangguh dan mewarnai pertumbuhan Indonesia di segala sektor. Untuk itu, program studinya harus beragam dan prospektif sesuai dengan kebutuhan pembangunan ke depan," tuturnya.
Menurutnya, Program Beasiswa Baznas ke depan harus memerhatikan, mempertimbangkan dan mengkaji program studi yang diminati oleh para calon penerima beasiswa dan penyebarannya harus merata sesuai dengan tuntutan perkembangan pembangunan.
"Jangan sampai hanya beberapa program studi saja. Penyebaran wilayahnya juga harus diperhatikan betul, karena Indonesia ke depan, membutuhkan pemerataan SDM yang punya kemampuan mengantisipasi perkembangan," ujarnya.
Baca Juga: Baznas Bazis DKI dan Dompet Dhuafa Hadirkan Solusi Penanganan Kemiskinan Kota
Prof Noor menjelaskan ke depan, Baznas juga harus memiliki mitra kampus yang lebih banyak lagi. Karena di Indonesia menurutnya, ada sekitar 4500 lebih kampus dan 25 ribu lebih program studi.
"Ke depan kita harus tata kembali, terutama sekali jumlah perguruan tinggi yang sangat banyak. Tentu yang hanya 101 mitra kampus, masih sangat kurang sekali. Kita targetkan punya mitra kampus lebih dari 500 kampus baik di dalam maupun luar negeri, sehingga kita bisa mengcover banyak lembaga dan penerima beasiswa," kata Prof Noor.
Lebih lanjut Noor berharap, di masa depan setiap penerima beasiswa Baznas juga harus memiliki kekuatan dan motivasi yang tinggi untuk menjadi muzaki. Ketangguhan SDM, diantaranya adalah adanya motivasi yang tinggi, tidak semata-mata kemampuan fisik, otak, tapi juga ada satu motivasi.
"Motivasinya adalah sebagai penerima beasiswa, ke depan harus bisa memberikan beasiswa. Harus punya usaha yang kuat, cita cita yang kuat, menjadi muzaki untuk membantu Baznas yang akan datang. Apa yang kita lakukan justru adalah untuk orang lain," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud RI, Prof. drh. Aris Junaidi, PhD. turut mengapresiasi Program Beasiswa Cendekia Baznas yang secara rutin disalurkan oleh Baznas. Menurutnya, program inovatif dari Baznas ini sangat membantu para mahasiswa yang bertemu mentor-mentor, sehingga nanti lulusannya bisa terarah dan menjadi SDM yang unggul, sesuai dengan cita-cita Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan SDM unggul, Indonesia maju.
"Saya kira, ekosistem perguruan tinggi harus mendorong semuanya dan memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa untuk terus berprestasi. Sekali lagi, selamat kepada Baznas, semoga pemberian beasiswa mempunyai dampak yang luar biasa kepada lulusan kita, dan terus maju bersama Baznas. Kami juga mendorong kampus Indonesia untuk mensuport ini dan memfasilitasi bagi mahasiswa Indonesia. Terima kasih kepada Baznas yang sudah berupaya keras mendukung adanya beasiswa ini," kata Aris.
Berita Terkait
-
Bekerja Sama dengan 101 Kampus Mitra, Baznas Buka Pendaftaran Program Beasiswa
-
5 Jurusan Kuliah yang Langka di Indonesia, Termasuk Manajemen Industri Katering
-
Baznas Bazis DKI dan Dompet Dhuafa Hadirkan Solusi Penanganan Kemiskinan Kota
-
6 Pebulu Tangkis Indonesia Berprestasi yang Bergelar Sarjana
-
Produktivitas Tenaga Kerja Rendah, Pengembangan Sektor Pertanian Sulit Dioptimalkan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen