Suara.com - Bagi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, hari ini di Jakarta, seperti mengulang kenangan pada pemilu 2009. Pada pemilu tahun itu, PDI Perjuangan dan Gerindra duet mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
Ketika itu, Megawati-Prabowo melawan duet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto. Yang keluar sebagai pemenang adalah pasangan SBY-Boediono dengan memperoleh suara 60,80%.
Hasto menceritakan kedua partai bekerjasama untuk memenangkan pemilu presiden dan wakil presiden. Pemilu 2019, kata Hasto, telah memberikan banyak pelajaran dalam berdemokrasi.
"Kita belajar dari sejarah itu kita belajar juga dengan pemilu 2009 itu ternyata kita bisa melihat ketika demokrasi menghalalkan segala cara dengan manipulasi daftar pemilih tetap."
"Demokrasi dengan menjadikan beberapa elemen KPU sebagai pengurus partai, demokrasi yang menggunakan bansos sebagai politik elektoral, dan demokrasi yang juga mengunakan hukum, aparat sebagai alat untuk memenangkan pemilu. Itu menjadi evaluasi bersama dari kedua partai."
Dalam laporan Suara.com sebelumnya, baik Hasto maupun anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut pertemuan hari ini merupakan silaturahmi.
Dia berkata, "Dalam rangka mendukung pemerintah untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19 dan juga percepatan program vaksinasi nasional, itu agendanya."
"Pertemuan ini untuk menjalin silaturahmi, komunikasi. Apalagi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra saat ini bersama di dalam koalisi yang mendukung pemerintahan Pak Jokowi dan Kyai Maruf Amin," kata Hasto.
Sambutan hangat diberikan PDI Perjuangan untuk menyambut elite Partai Gerindra. Mereka menyiapkan "menu politik," berupa sayur lodeh tujuh rupa.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto : PDIP Semakin Kokoh Mendukung Penuh Pemerintahan Jokowi
"Kami menyajikan sayur lodeh tujuh rupa yang merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat, khususnya di Yogyakarta. Biasanya ini dilakukan sebagai semacam bagian dari doa ketika wabah atau bencana terjadi. Kita berharap pandemi Covid-19 ini segera bisa diatasi bersama dengan bergotong royong," kata Hasto.
Sebelum dikunjungi elite Gerindra, PDI Perjuangan terlebih dahulu dikunjungi pengurus Partai Keadilan Sejahtera pada Selasa, 27 April 2021. Pertemuan tersebut, bagi PKS, menjadi rangkaian silaturahmi kebangsaan.
Berita Terkait
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat
-
Ketua MPR Ahmad Muzani Prihatin Ledakan di SMAN 72: Desak Polisi Ungkap Motif
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian