Pada hari Kamis (26/08), juru bicara Taliban, Muhammad Naeem, memperingatkan pasukan asing yang menguasai bandara tentang bahaya kerumunan yang terjadi di sana.
Kepada TV Al Jazeera, Naeem menyebut kerumunan padat seperti itu sangat menghambat penerapan protokol keamanan.
Pada hari yang sama, pihak militer Inggris, Prancis, dan Denmark juga mengeluarkan peringatan bahaya keamanan di Bandara Kabul.
Serangan ini terjadi di dekat Gerbang Abbey Bandara Kabul dan di Gerbang Baron, tidak jauh dari Hotel Baron yang sering dikunjungi warga asing.
Siapa itu Kelompok Teroris ISIS-K?
ISIS-K bertangggung jawab atas serangkaian serangan mematikan di Afghanistan.
Menurut sejumlah pengamat, kelompok ini didirikan oleh faksi garis keras Taliban Pakistan yang melarikan diri ke Afghanistan saat dibasmi oleh militer Pakistan.
Pemerintah Australia menyebut ISIS-K berpedoman pada penafsiran ekstrem terhadap ajaran Islam yang mendorong kekerasan dan menyasar kaum yang mereka anggap kafir.
Laporan Dewan Keamanan PBB pada bulan Juli 2021 memperkirakan jumlah pasukan ISIS-K mencapai beberapa ribu orang.
Kelompok ini merupakan afiliasi dari ISIS yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah sejak tahun 2014.
Baca Juga: Jenderal AS Ingatkan akan Banyak Serangan di Afghanistan Usai Teror ISIS di Bandara Kabul
Tujuan utama ISIS-K yaitu mendirikan wilayah propinsi Khorasan yang mereka harapkan menjadi bagian dari kekhalifahan di bawah ISIS.
Sama seperti ISIS di Irak dan Suriah, di Afghanistan ISIS-K juga melakukan serangkaian serangan terhadap masjid-masjid, tempat ibadah, tempat umum, rumah sakit dan sekolah.
Kelompok ini secara khusus menyasar orang Islam yang mereka anggap berbeda dan sesat, termasuk kaum Syiah dan menentang pendidikan kaum perempuan.
ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas penembakan tiga jurnalis perempuan di Jalalabad, dan diperkirakan berada di balik serangan yang membunuh 80 pelajar perempuan di Kabul pada bulan Mei.
Sejak Juli 2019, ISIS-K dipimpin oleh Mawlawi Aslam Farooqi. Namun, orang ini telah ditangkap oleh aparat keamanan Afghanistan pada April 2020.
Mengapa ISIS-K memusuhi Taliban
Secara gamblang, ISIS-K dan Taliban bisa disebut sebagai musuh bebuyutan.
Berita Terkait
-
Jenderal AS Ingatkan akan Banyak Serangan di Afghanistan Usai Teror ISIS di Bandara Kabul
-
Puluhan Anggota Taliban Tewas Jadi Korban Ledakan di Luar Bandara Kabul
-
Seranga Bom di Bandara Kabul, Joe Biden Cemas Sampai Rapat 2 Jam: Kami Marah..!
-
Ledakan di Bandara Kabul Membuat Harga Emas Dunia Terkerek Naik
-
Pesan Biden ke ISIS Usai Ledakan Bandara Kabul: Tak Termaafkan, Kami akan Memburu Anda!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun