Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia membuka peluang untuk melakukan pemeriksaan terhadap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Selain itu, Komnas HAM juga berpeluang memeriksa Polri.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Habsara mengatakan, pemeriksaan dilakukan karena adanya dugaan pembiaran terkait pelecehan seksual dan perundungan yang diduga dilakukan 7 karyawan KPI terhadap rekan mereka berinisial MS.
"Iya tentu saja, kami tidak menutup kemungkinan memanggil kepolisian supaya terang semua," kata Beka saat dihubungi wartawan, Kamis (2/9/2021).
Beka menjelaskan, mereka akan mendalami dugaan pelanggaran HAM dalam perkara ini.
Sebab sebelumnya, berdasarkan pengakuan MS, dia mengaku sempat melaporkan kejadian yang dialaminya sebanyak dua kali ke Polsek Gambir yakni pada tahun 2019 dan 2020, namun menurutnya tidak ada tindak lanjut.
Sementara terkait dugaan pembiaran dari KPI, karena perundangan dan pelecehan seksual yang dialami MS berlangsung bertahun-tahun.
"Yang jelas ada tindakan pidananya, yang kedua kami akan melihat apakah ada dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh KPI atau Kepolisian. Karena apa, pembiaran terhadap tindakan pidana juga pelanggaran HAM," jelas Beka.
Saat ini, pada Kamis (2/9/2021) hari ini, MS akan melakukan pelaporan ke Komnas HAM. Beka mengatakan pihaknya bakal menggali keterangannya lebih dalam.
Baca Juga: Bukan Tujuh, MS Laporkan Lima Pegawai KPI Soal Kasus Dugaan Pelecahan Seksual
Berita Terkait
-
Bukan Tujuh, MS Laporkan Lima Pegawai KPI Soal Kasus Dugaan Pelecahan Seksual
-
Kasus Pelecehan, Polisi Sebut Pegawai KPI Tak Pernah Tulis Surat Terbuka dan Melapor
-
Kasus Pelecehan Pegawai KPI Diusut Polisi, Komnas HAM Siap Membantu
-
Pegawai KPI Ngaku Ditelanjangi Rekan Kantor, Komnas HAM Klaim Siap Join Membongkar Kasus
-
Ngaku Jadi Korban Pelecehan Sesama Pegawai KPI, MS Sambangi Komnas HAM
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum