Hingga Minggu pagi, belum ada kejelasan apakah Doumbouya telah memegang kendali penuh atas pemerintahan.
Kementerian pertahanan merilis pernyataan yang mengatakan bahwa serangan terhadap istana presiden telah berhasil dihalau.
Namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya mengutuk keras "setiap pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan" dan mendesak agar Conde dibebaskan segera.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mengancam untuk memberi sanksi menyusul peristiwa yang menurut ketua mereka, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, sebagai percobaan kudeta.
Uni Afrika mengatakan mereka akan menggelar pertemuan darurat dan mengambil "tindakan yang tepat".
Kementerian luar negeri Nigeria, kekuatan paling dominan di kawasan itu, menyerukan agar Guinea kembali pada tatanan konstitusional.
Video-video yang dibagikan di media sosial sebelumnya memperlihatkan sejumlah kendaraan militer berpatroli di Conakry.
Seorang sumber militer mengatakan satu-satunya jembatan penghubung antara daratan dan kawasan permukiman Kaloum --tempat istana dan kementerian berada -- telah ditutup.
Hingga Minggu petang, ketika baku tembak berhenti, warga turun ke jalan-jalan ibu kota untuk merayakan keberhasilan pemberontakan itu.
Baca Juga: Kasus Pertama Virus Marburg yang Mematikan Terdeteksi di Afrika Barat
Seorang saksi mengaku melihat iring-iringan truk terbuka, mobil tentara, dan sepeda motor yang membunyikan klakson sambil menyoraki warga.
"Guinea bebas! Bravo," seorang perempuan berteriak dari balkon rumahnya.
Alexis Arieff dari Badan Riset Kongres AS mengatakan meski pemberontakan dan kudeta bukan hal baru di Afrika Barat, kawasan itu telah mengalami "kemunduran besar demokrasi" dalam beberapa tahun terakhir.
Baik Conde maupun pemimpin Pantai Gading telah mempengaruhi parlemen untuk memperpanjang masa jabatan mereka, sementara Mali pernah menghadapi dua kudeta militer dan Chad sekali.
Guinea sudah mengalami kesinambungan pertumbuhan ekonomi selama satu dekade pemerintahan Conde berkat kekayaan bauksit, bijih besi, emas dan berlian mereka. Namun baru sedikit penduduknya yang merasakan manfaat dari kekayaan alam itu.
Kritikus mengatakan pemerintah Conde telah menerapkan undang-undang kriminal yang restriktif untuk mencegah perbedaan pendapat, sementara kelompok-kelompok etnis dan korupsi yang merajalela telah memperuncing persaingan politik.
Berita Terkait
-
Kasus Pertama Virus Marburg yang Mematikan Terdeteksi di Afrika Barat
-
Gara-gara COVID-19, Guinea Batal Berpartisipasi di Olimpiade Tokyo
-
Aksi Mulia Naby Keita, Sedekah 30 Ton Beras di Awal Bulan Ramadhan
-
Ebola Berpotensi Jadi Penyakit Kronis, Virolog: Bisa Diatasi dengan Vaksin
-
Peneliti: Virus Ebola Bisa 'Menetap' di Tubuh Penyintas selama 5 Tahun
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG