Suara.com - Seorang kakek asal Inggris mengalami penganiayaan oleh sipir penjara Dubai ketika menjalani hukuman penjara akibat hutang yang melilit anaknya.
Menyadur The Sun Rabu (8/9/2021), kelompok advokasi Detained in Dubai mengungkapkan jika Albert Douglas dipaksa minum air toilet oleh sipir penjara Dubai.
Pria 60 tahun yang dipenjara awal tahun juga dipaksa untuk menyaksikan teman satu selnya mengalami penyiksaan.
Albert kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan akan menjalani operasi pada bahu yang terkilir sejak lima bulan yang lalu.
Kelompok advokasi tersebut juga mengungkapkan jika dokter terkejut karena Albert tidak menerima perawatan sebelumnya.
Detained in Dubai mengungkapkan jika sejak ditangkap tujuh bulan lalu, Albert dipukuli oleh sipir penjara. Ia juga tidak diberi obat jantung yang rutin ia konsumsi dan dipaksa minum dari air toilet.
Kelompok advokasi tersebut juga mengungkapkan jika Albert berulang kali diinterogasi dan diancam agar ia mengakui kejahatan yang tidak dilakukannya.
Taipan ekspatriat yang berasal dari London tersebut pertama kali ditahan karena kasus cek palsu yang tidak dia tulis.
Cek tersebut terkait dengan dugaan utang yang melilit perusahaan milik putranya yang akhirnya gulung tikar, Wolfgang.
Baca Juga: Bela Saipul Jamil, Ustaz Maulana: Kita Tidak Boleh Berkata Lebih Baik Dari Orang
"Mereka mengejar ayah saya karena saya pulang ke Inggris ketika cek saya tidak diterima," jelas Wolfgang.
"Penjara di sana tidak seperti penjara di sini. Dia dibawa ke penjara di mana dia dipukuli secara brutal hingga mengeluarkan darah dari telinganya," sambungnya.
Albert didenda 2,5 juta poundsterling (Rp 49 miliar), meskipun dia tidak memiliki peran di perusahaan, dan dipenjara selama tiga tahun setelah kalah dalam banding.
Meskipun tes forensik membuktikan cek itu bukan miliknya, Albert dilaporkan terkena serangkaian tuduhan palsu lainnya.
"Albert telah dipenjara hampir sepanjang tahun dan sebagai hasilnya, bisnisnya sendiri telah runtuh, menyebabkan kasus keuangan baru dibuka terhadapnya," jelas Radha Stirling, CEO Detained in Dubai.
"Betapa berbahayanya Dubai bagi investor." tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga