Suara.com - Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Zacharias Soeratin dicecar anggota Komisi XI DPR saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Cecaran ditujukan kepada Harry menyoal fatwa Mahkamah Agung (MA) mengenai proses pencalonan anggota BPK.
Diketahui Harry sebelumnya mendapat sorotan publik saat mengikuti seleksi calon anggota BPK. Selain Harry, satu calon anggota lainnya Nyoman Adhi Suryadnyana juga disorot. Kedua diduga tidak memenuhi syarat mengikuti pencalonan.
Adapun pertanyaan pertama disampaikan Anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya. Agung ingin mendengar klarifikasi dan pendapat Harry selaku pengguna anggaran, yang mana dirinya menjabat sekretaris Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.
"Dan juga bapak tentunya sudah memahami di dalam UU BPK itu sendiri dan hasil permintaan kami konsultasi kami dengan MA bahwasannya kalau pengguna anggaran itu minimal dua tahun bisa mendaftarkan atau ikut serta dalam hal daftar sebagai anggota BPK," kata I Gusti Agung, Kamis (9/9/2021).
Pertanyaan kepada Harry berlanjut, kali ini oleh Anggota Komisi XI DPR Nurhayati.
Nurhayati meragukan Harry andai dirinya terpilih sebagai anggota BPK, apakah nantinya Harry menimbulkan konflik kepentingan atau tidak. Mengingat jabatan Harry yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kemenkeu.
"Saya tidak yakin kalau tidak ada conflict of interest, pastinya ada. Karena pasti nuansa bapak juga di sana banyak sekali teman-teman yang memang biasa berhubungan dengan bapak, itu penilaian saya terhadap undang-undang ini. Jadi sebetulnya harusnya kita harus ikuti itu, mau gimanapun conflict of interest pasti ada di situ kalau orang-orangnya berasal dari pemerintahan," kata Nurhayati.
Menjawab cecaran Dewan, Harry hanya memberikan jawaban bahwa dirinya menyerahkan kembali keputusan kepada Komisi XI yang melakukan fit and proper test.
"Saya terus terang legal itu memang berbagai persepsi. Tapi saya percaya ini ada aspek politik kami serahkan kepada yang punya hajatan dalam hal ini bapak ibu sekalian komisi XI," kata Harry.
Baca Juga: Ikut Fit and Proper Test Meski Disorot, Calon Anggota BPK Nyoman: Insya Allah Siap
"Jadi kami percaya karena kami juga beberapa hal yang terkait hal ini semua sebenarnya bisa dielaborasi lebih dalam lebih luas lagi, dan makin tidak selesai bapak ibu sekalian, tapi artinya kami siap segala konsekuensi yang ada," tandasnya.
Berita Terkait
-
Lanjutkan Seleksi Nyoman dan Harry sebagai Calon Anggota BPK, Komisi XI Dilaporkan ke MKD
-
DPR Soroti Syarat Pendaftaran Anggota BPK saat Fit and Proper Test, Nyoman Respons Begini
-
Ikut Fit and Proper Test Meski Disorot, Calon Anggota BPK Nyoman: Insya Allah Siap
-
Dihadiri Fisik dan Virtual, Fit and Proper Test Calon Anggota BPK Digelar Terbuka
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum