Suara.com - Komando militer Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik (INDOPACOM) mengatakan, uji coba rudal baru Korea Utara akhir pekan lalu menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya.
Dalam sebuah pernyataan, INDOPACOM mengatakan, pihaknya mengetahui laporan uji coba rudal tersebut dan berkoordinasi dengan para sekutu dan mitranya.
"Kegiatan ini menyoroti fokus (Korut) yang terus mengembangkan program militernya dan ancaman yang ditimbulkan terhadap tetangganya dan masyarakat internasional," kata pernyataan tersebut.
Sebelumnya dikabarkan Korut berhasil melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh yang baru pada akhir pekan, yang dilihat para analis sebagai kemungkinan senjata dengan kemampuan nuklir pertama negara tersebut.
Rudal baru tersebut adalah "senjata strategis yang sangat penting", kata kantor berita negara KCNA pada Senin.
Rudal itu terbang 1.500 kilometer sebelum mengenai sasaran dan jatuh ke perairan teritorial China dalam uji coba akhir pekan.
KCNA melaporkan uji coba tersebut memberikan "signifikansi strategis untuk memiliki sarana pencegahan lain yang efektif untuk menjamin keamanan negara kita dan secara kuat menahan manuver militer pasukan musuh."
Tes terbaru itu menyoroti kemajuan Korut yang stabil dalam program senjata di tengah kebuntuan pembicaraan untuk mengakhiri program nuklir dan rudal balistik negara itu dengan imbalan keringanan sanksi AS. Pembicaraan tersebut terhenti pada 2019.
Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies, mengatakan rudal jelajah serangan darat jarak menengah tidak kurang ancamannya daripada rudal balistik dan menjadi kemampuan yang cukup serius bagi Korut.
Baca Juga: Korea Utara Uji Rudal Jelajah Jarak Jauh, Bisa Jangkau Korea Selatan
"Ini adalah sistem lain yang dirancang untuk terbang di bawah radar pertahanan rudal atau di sekitarnya," kata Lewis di Twitter.
Rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek yang dapat dipersenjatai dengan bom konvensional atau nuklir sangat mengganggu kestabilan jika terjadi konflik karena tidak jelas jenis hulu ledak yang mereka bawa, kata para analis.
Tidak jelas apakah Korut telah menguasai teknologi yang dibutuhkan untuk membuat hulu ledak yang cukup kecil untuk dibawa oleh rudal jelajah, tetapi pemimpin Kim Jong Un mengatakan awal tahun ini bahwa mengembangkan bom yang lebih kecil adalah tujuan utama.
Militer Korea Selatan tidak mengungkapkan apakah mereka telah mendeteksi tes terbaru Korut, tetapi mengatakan pada Senin bahwa pihaknya sedang melakukan analisis rinci bekerja sama dengan AS. Sumber: (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Korea Utara Uji Rudal Jelajah Jarak Jauh, Bisa Jangkau Korea Selatan
-
Bikin Panas Tetangga, Korea Utara Uji Rudal Jarak Jauh
-
Kim Jong Un Pamer Tampilan Terbaru di Ajang Parade Korea Utara
-
Korea Utara Gelar Parade Militer Pamerkan Rudal Terbaru Malam Hari, Ada Apa?
-
Korea Utara Kena Skors Gara-gara Absen di Olimpiade Tokyo
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina