Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berbangga hati karena kasus pandemi di Indonesia terus menurun di saat negara-negara lain di dunia mengalami lonjakan kasus ketiga.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito membandingkan Indonesia dengan Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat yang sempat mengalami lonjakan kasus pertama pada Januari 2021 secara berbarengan, tapi pada gelombang kedua berbeda.
"Uniknya ketika dunia dan negara lainnya mengalami puncak kedua pada April 2021, Indonesia justru masih terus mengalami pelandaian kasus, dan ketika Indonesia mengalami puncak kasus kedua di Juli lalu, justru negara lain tidak naik, dan pada September ini kasus terus melandai sedangkan kasus dunia mengalami puncak ketiga," kata Wiku dalam jumpa pers, Selasa (14/9/2021).
Wiku mengklaim, ini merupakan butki bahwa Indonesia mampu menangani lonjakan kasus kedua sepanjang Juli-Mei kemarin, sehingga saat ini belum terjadi gelombang kasus ketiga.
"Lonjakan kasus segera dapat ditangani, sehingga kurva menunjukkan pelandaian hingga saat ini, di saat negara lain mengalami lonjakan kasus ketiga, perkembangan yang baik ini sudah sepatutnya kita apresiasi karena menunjukkan ketahanan bangsa kita dalam menghadapi pandemi Covid-19," jelasnya.
Dia pun berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang dapat bekerja sama mematuhi protokol kesehatan dan aturan PPKM hingga tenaga kesehatan yang berjibaku mengendalikan lonjakan kedua.
"Jumlah penduduk Indonesia yang mirip dengan Amerika Serikat ternyata Indonesia jauh lebih kecil pada jumlah kasus positif harian dan jumlah kasus per 1 juta penduduk, bahkan jumlah tersebut masih lebih kecil dibanding negara tetangga yang jumlah penduduknya lebih sedikit dibanding negara kita," ucap Wiku.
Wiku meminta masyarakat untuk tidak jemawa dengan keadaan yang semakin membaik ini, tetap menaati protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca Juga: Ayam di Kandang Baterai Disebut Bisa Sebabkan Penyakit Salmonellosis
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional