Suara.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, Muhadjir Effendy mengungkapkan pandemi Covid-19 menyebabkan penanganan kesehatan untuk penyakit lain menjadi terganggu. Ia mencontohkan pada penanganan terhadap penderita tuberkulosis atau TB dan HIV yang terbengkalai akibat adanya Covid-19.
Muhadjir mengungkapkan sebelum tes untuk mendeteksi Covid-19 merajalela, di daerah harus melakukannya dengan menggunakan Mesin Tes Cepat Molekuler untuk TBC (TCM-TB). Itu mengakibatkan banyak perawatan pasien TB yang malah terbengkalai.
"Akibatnya banyak sekali pasien TB yang terbengkalai baik yang sudah diobati maupun yang sedang diobati," ungkap Muhadjir dalam sebuah Webinar, Selasa (14/9/2021).
Karena itu pula, Muhadjir menyebut banyak pasien TB yang terpaksa menjadi resisten obat lantaran tidak terurus dengan baik.
"Padahal kalau sudah resisten obat itu (pengobatannya) bisa sampai ratusan juta dan waktunya jauh lebih panjang, bahkan bisa sampai 1 tahun pengobatan," ujarnya.
"Jadi ongkos kesehatan gara-gara Covid-19 ini jangan dikira murah," sambungnya.
Bukan hanya pada penderita TB, Covid-19 juga berdampak terhadap penderita HIV. Obat yang biasanya digunakan untuk perawatan penderita HIV dialihkan untuk penanganan pasien Covid-19. Akibatnya, angka kematian pada pasien HIV menjadi sangat tinggi.
"Angka kematian HIV menjadi sangat tinggi karena kelangkaan obat dan obatnya dipakai untuk Covid-19. Ini luar biasa," tuturnya.
Belum lagi, angka stunting dan gizi buruk ikut naik karena tidak adanya pelayanan terpadu atau posyandu. Menurutnya banyak orang yang takut pergi ke posyandu sehingga pemantauan gizi terhadap bayi menjadi terabaikan.
Baca Juga: Menko PMK Sebut Protokol Kesehatan Jadi Kunci Ubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi
"Misalnya tidak adanya pelayanan yang terpadu atau posyandu, angka stunting naik, gizi buruk naik karena tidak banyak orang berani ke luar untuk menimbang bayi di posyandu," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India