Suara.com - Sekelompok diplomat Afghanistan dari pemerintah yang digulingkan di Kabul telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan agar para pemimpin dunia menolak pengakuan resmi terhadap Taliban.
Para diplomat itu juga mencela para pemimpin negara sekutu karena "membiarkan rakyat Afghanistan berada di bawah belas kasihan sebuah kelompok teroris."
Pernyataan itu, yang disampaikan kepada Reuters sebelum dirilis ke publik, ditandatangani oleh puluhan pejabat yang beroperasi dalam semacam upaya diplomatik.
Para diplomat Afghanistan itu berupaya tanpa pemerintah untuk diwakili tetapi mereka masih bekerja dari misi di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Turki, dan sejumlah negara lain.
Para diplomat yang menandatangani surat pernyataan dengan kata-kata keras itu semuanya berpangkat di bawah duta besar.
"Kami berkecil hati bahwa setelah 20 tahun keterlibatan, para sekutu kami meninggalkan Afghanistan dan meninggalkan rakyat kami di bawah belas kasihan kelompok teroris," demikian pernyataan para diplomat itu.
Surat pernyataan tersebut juga meminta para pemimpin dunia untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk menghentikan kekerasan Taliban terhadap perempuan, aktivis masyarakat sipil dan jurnalis.
Surat itu juga menyampaikan peringatan tentang implikasi global dari penggulingan pemerintah Afghanistan oleh Taliban.
"Keberhasilan Taliban dalam merebut kekuasaan melalui cara-cara ilegal dan kekerasan ... memberanikan kelompok teroris dan ekstremis kekerasan di seluruh dunia," tulis para diplomat Afghanistan itu.
Baca Juga: Kisah Bocah Afghanistan Usia 3 Tahun yang Dievakuasi Seorang Diri dalam Penerbangan 14 Jam
Mereka juga menambahkan bahwa pengambilalihan kekuasaan dengan tindak kekerasan berarti "menormalkan kekerasan."
Foto Ghani diturunkan
Jawad Raha, sekretaris pertama di kedutaan besar Afghanistan di Washington, mengatakan kepada Reuters bahwa pos terdepannya masih beroperasi.
Para diplomat di sana berfokus pada penyediaan layanan bagi warga Afghanistan yang tinggal di Amerika Serikat dan menarik perhatian dunia pada situasi di Afghanistan.
Raha mengatakan kedutaan telah menurunkan foto Ashraf Ghani setelah dia tiba-tiba meninggalkan kursi kepresidenan, meninggalkan negara itu pada 15 Agustus, dan meninggalkan Kabul hingga dikuasai Taliban.
"Kami semua kecewa, seperti kedutaan-kedutaan lainnya, (atas) cara dia (Ghani) meninggalkan negara," kata Raha.
Berita Terkait
-
Kisah Bocah Afghanistan Usia 3 Tahun yang Dievakuasi Seorang Diri dalam Penerbangan 14 Jam
-
BNPT Wanti-Wanti: Jangan Jadikan Taliban sebagai Role Model Perjuangan
-
Taliban Izinkan 400 Jenis Olahraga, Namun Khusus untuk Pria
-
Tak Sempat Dievakuasi Inggris, Penembak Jitu Afghanistan Dieksekusi Taliban
-
Beredar Spekulasi Salah Satu Pemimpinya Tewas Tertembak, Taliban Langsung Membantah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka