Suara.com - Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII), Center for Public Policy Research, Arfianto Purbolaksono (Anto), menilai wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode akan terus bergulir hingga jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Meski saat ini partai-partai politik menolaknya, namun Anto khawatir wacana tersebut malah menjadi bagian dari tawar menawar kepentingan politik.
Partai politik kata Anto, menjadi pihak yang paling krusial ketika membahas soal jabatan presiden tiga periode tersebut. Pasalnya partai memiliki perwakilannya sebagai aktor dalam proses pembuatan kebijakan baik itu di pemerintahan dan juga di DPR.
"Tarik menarik kepentingan para aktor tentunya akan mendorong jalan tengah untuk berkompromi dan mengakomodir berbagai kepentingan hingga jelang Pemilu 2024. Di mana salah satu isu yang menjadi tawar menawar adalah masa jabatan presiden," kata Anto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/9/2021).
Menurutnya, sikap partai politik bisa saja berubah kalau menemukan jalan tengah yang mengakomodasi kepentingan mereka.
Dalihnya yakni mempertimbangkan faktor lingkungan kebijakan dalam proses pembuatan kebijakan. Semisal saja dengan alasan untuk menghilangkan polarisasi di masyarakat akibat persaingan politik Pemilu 2014 dan 2019 seperti yang digaungkan oleh komunitas Jok-Pro 2024.
"Atau alasan lain, seperti dibutuhkan penambahan masa periode pemerintahan karena di tengah pandemi Covid-19," ucapnya.
Oleh karena itu, Anto mengatakan cukup beralasan kekhawatiran publik dengan bergulirnya wacana ini.
"Jika saja ‘political resultant’ dari para aktor tersebut adalah mengakomodasi masa jabatan tiga periode, maka hal tersebut tidak dapat lagi dikatakan sebagai wacana."
Baca Juga: Bantu Kejar Target Herd Immunity, Projo Kota Semarang Vaksin 1.300 Orang dalam Sehari
Berita Terkait
-
Jokowi Divonis Melawan Hukum Soal Polusi Udara, Pemerintah: Kami Tunggu Tinjauan KLHK
-
Bantu Kejar Target Herd Immunity, Projo Kota Semarang Vaksin 1.300 Orang dalam Sehari
-
Partai Politik di Kota Malang Digerojok Bantuan Keuangan Rp 3 Miliar Lebih
-
Menang Gugatan Polusi Udara, Koalisi Ibu Kota Berharap Tidak Ada Banding
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar