Suara.com - Pemasangan tugu sepatu di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat sempat mendapatkan sorotan publik. Bahkan instalasi itu juga sudah menjadi sasaran aksi vandalisme usai dicoret graffiti oleh orang tak dikenal.
Namun, sekarang ini tugu sepatu tersebut sudah tak ada. Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah memutuskan untuk mencopot instalasi sepatu raksasa tersebut.
"Oh sudah di- takeout," ujar Kabid Ekonomi Dinas Parekraf DKI Jakarta Helma Dahlia saat dikonfirmasi, Senin (20/9/2021).
Pemasangan instalasi ini merupakan kerja sama dengan perusahaan lokal pembuat sepatu lokal, compass. Ada tiga lokasi yany dipasangi tugu sepatu ini.
Helma menyebut dua instalasi di lokasi lainnya juga ikut dicopot.
"Sama (dua lokasi lain) di-takeout juga," katanya.
Kendati demikian, Helma menyebut pencopotan instalasi ini tidak ada hubungannya dengan vandalisme. Ia mengklaim sudah jadwalnya memang tugu sepatu itu untuk dicopot pada Minggu (19/9/2021).
"Karena sesuai, Compass kan sudah bikin rilis ya pelaksanaannya sampe hari Minggu 19 September 2021," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta angkat bicara soal dibuatnya tugu sepatu di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Instalasi ini ternyata didirikan bukan hanya demi sekadar mempercantik ibu kota semata
Baca Juga: Duh! Baru Diresmikan, Tugu Sepatu di Sudirman Sudah Dicoret-coret
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan pihaknya bersama Jakarta Experience Board (JXB) berkolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif sepatu lokal Compass, memasang instalasi sepatu raksasa bertajuk Xpresikan Warnamu di sejumlah titik di Jakarta.
Selain itu, instalasi sepatu raksasa ini menandai dimulainya rangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta 2021.
“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pelaku ekonomi kreatif terhadap Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang dicanangkan oleh UNCTAD. Kita menyambutnya dengan turut menggelar instalasi dari para pelaku ekonomi kreatif," ujar Gumilar kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).
Kegiatan ini juga diharapkan bisa memberikan dampak positif pada perekonomian ibu kota. Khususnya, bagi pelaku usaha lokal yang terdampak pandemi Covid-19.
"Tujuannya, untuk membangkitkan dan memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif di Jakarta untuk tetap berkreasi di tengah tantangan pandemi,” katanya.
Lebih lanjut, Gumilar menyebut melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mewujudkan pemulihan ekonomi nasional. Ia juga ingin Jakarta sebagai Kota Kolaborasi melalui kampanye kreatif di ruang publik DKI Jakarta serta menyukseskan city branding +Jakarta Kota Kolaborasi bisa juga diwujudkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor