Suara.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih terus diperpanjang oleh pemerintah juga turut berimbas terhadap ekonomi masyarakat kecil, terutama para pedagang makanan dan minuman. Usaha mereka makin sepi pembeli.
Pedagang minuman bernama Saryoto (59) yang berjualan merasa pendapatannya semakin berkurang.
"Dagangan waktu pandemi ya kurang pendapatannya," kata Saryoto saat ditemui Suara.com di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/9/2021).
Pedagang minuman yang berjualan disekitar komplek perumahan Pondok Indah terhambat akibat diportal karena adanya penerapan PPKM. Namun demikian, menurut pria berumur 59 tahun tersebut, adanya pemberlakuan PPKM lebih baik dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sepi, soalnya portalnya Pondok Indah kan ditutup semua jadi sepi. Tapi masih mending dari pada psbb," imbuh Sartoyo.
Beliau bercerita sudah mulai berdagang minuman sejak awal virus Covid-19 menyeruak di tanah air. Sebelum berdagang minuman sempat mencoba usaha berdagang ayam bakar, namun usahanya bangkrut dan beralih berdagang minuman.
"Udah dagang dari 2019 pas mau Covid lah ya, sekitar 3 tahun. Dulu saya dagangnya ayam abis itu beralih ke minuman gini, gara-gara udah sepi sih makanya beralih," tuturnya.
Senasib, sependeritaan. Hal yang sama juga dialami pegadang gorengan bernama Bayu (25).
Akibat gempuran pandemi Covid-19, Bayu mengaku kesulitan mencari nafkah untuk istri dan anak semat wayangnya.
Baca Juga: Kabar Baik! Jawa-Bali Tak Terapkan PPKM Level 4, Pemerintah Bolehkan Anak Masuk Mal
"Kurang lancar waktu masa pandemi gini usahanya mah," jelas Bayu saat ditemui di lokasi yang sama.
Pengusaha yang telah berjualan selama 5 tahun ini mengaku kondisi berbeda di kala sebelum pandemi Covid-19
"Beda jauh waktu sebelum pandemi sama sekarang," imbuh Bayu.
Tak Tersentuh Bantuan
Meski dagangannya sepi, Bayu mengaku tetap semangat bekerja untuk menafkahi keluarganya di rumah.
Ia pun bercerita, belum pernah sama sekali menerima bantuan dari pemerintah berupa sembako dan bantuan langsung tunai alias BLT.
Berita Terkait
-
Kabar Baik! Jawa-Bali Tak Terapkan PPKM Level 4, Pemerintah Bolehkan Anak Masuk Mal
-
Viral Pria Diduga Pungli Pedagang di Medan, Minta Uang, KTP dan KK
-
Pemerintah Mulai Uji Coba Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mall Lagi
-
Diresmikan Jokowi, Pedagang Tak Takut Meski Rusun Pasar Rumput Sempat Dipakai Pasien Covid
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Suara Ibu Indonesia Kritik Menu Junk Food Dalam MBG: Bikin Pikiran Anak Kacau
-
Babak Baru Sengketa Tambang Nikel Halmahera: Sidang Pembuktian dan Tudingan Mencuri dari Eks Militer
-
BGN Sebut Presiden Sudah Hitung Sendiri: Menu MBG Rp 10 Ribu Bisa Pakai Ayam dan Telur
-
Pede Bawa 4 Novum Baru, Adam Damiri Siap Ajukan PK ke PN Jakpus Kamis Besok
-
Menteri Agama 'Turun Gunung' Mediasi Konflik Trans7 dan Ponpes Lirboyo
-
Menag Tanggapi Tayangan Ponpes Lirboyo di Trans7: Pesantren Tak Layak Dicap Buruk
-
Kebakaran Rongsokan di Pademangan: Ibu Hamil dan Dua Anak Tewas, Api Diduga dari Kabel Bekas
-
Kode 02 pada Info GTK: Status Validasi Tunjangan Profesi Guru dan Solusi Agar Cepat Cair
-
Sebut Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Aniaya Murid Merokok Unik, Rocky Gerung Bilang Begini
-
Prabowo Hitung Sendiri Dua Lauk untuk Perogram MBG, Rp10.000 Masih Bisa Pakai Ayam dan Telur