Suara.com - Sedikitnya 5.000 warga La Palma di Kepulauan Canary Spanyol dievakuasi untuk menghindari letusan gunung berapi Cumbre Vieja.
Menyadur Sky News Selasa (21/9/2021), letusan gunung berapi tersebut terjadi pada Minggu (19/9/2021) sore waktu setempat.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 100 rumah dihancurkan oleh aliran lahar. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka akibat bencana tersebut.
Empat desa yang dievakuasi termasuk El Paso dan Los Llanos de Aridane. Ribuan warga dari kedua desa tersebut saat ini sedang berada di penampungan.
Institut Vulkanologi Kepulauan Canary mengungkapkan lava yang bersuhu lebih dari 1.000C masih mengalir dengan kecepatan 700 meter per jam pada hari Senin.
Aliran lahar tersebut sebagian besar melalui daerah yang tidak berpenghuni. Ledakan dan uap asam diperkirakan akan terjadi saat aliran lahar bertemu dengan Samudra Atlantik.
Presiden pulau La Palma Mariano Hernandez meminta orang-orang untuk menjauh dari gunung dan jalur lahar tersebut.
Mariano mengatakan dinding lava setinggi enam meter memakan rumah, infrastruktur [dan] tanaman di jalur menuju pantai.
Presiden Kepulauan Canary Angel Victor Torres mengatakan kepada penduduk setempat untuk tetap tinggal di rumah.
Baca Juga: Ronald Koeman Minta Fans Move On dari Barcelona era Guardiola
Orang-orang di daerah yang terkena abu vulkanik juga diminta untuk tinggal di dalam rumah dan diminta menutup pintu dan jendela.
Selain warga, sedikitnya 360 turis juga dievakuasi ke pulau terdekat dari sebuah resor di La Palma setelah letusan terjadi.
Sementara itu, maskapai penerbangan lokal Binter membatalkan empat penerbangan ke dan dari pulau La Gomera.
Gunung Cumbre Vieja adalah bagian dari rantai gunung berapi yang terakhir mengalami letusan besar pada tahun 1971, dan merupakan salah satu daerah vulkanik paling aktif di Canaries.
Gunung tersebut berada di selatan pulau La Palma, yang merupakan rumah bagi sekitar 80.000 penduduk.
Itahiza Dominguez, kepala seismologi institut geologi Spanyol, mengatakan kepada Canary Islands Television bahwa, meskipun terlalu dini untuk mengatakan berapa lama letusan akan berlangsung, letusan sebelumnya telah berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India