Suara.com - Provinsi Papua hingga saat ini masih berstatus sebagai endemi tinggi penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina pembawa parasit Plasmodium.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Didik Budijanto memastikan bahwa parasit tersebut memiliki kemampuan berkembang biak pada organ hati seseorang yang terkena gigitan saat kondisi imun sedang lemah.
Gejala yang timbul akibat kondisi itu umumnya berupa demam, kepala pusing hingga mual yang muncul pada sepekan usai gigitan nyamuk. Bahkan dalam situasi tertentu, kombinasi dari tiga gejala itu kerap dialami penderita malaria.
Kemenkes RI juga mengonfirmasi sedikitnya 435 ribu jiwa masyarakat di berbagai belahan dunia meninggal akibat menderita malaria. Bahkan tren jumlah kasusnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Meski tren kasus seluruh provinsi di Indonesia dilaporkan kian menurun dari 465,7 ribu kasus positif pada 2010 menjadi 235,7 ribu pada 2020, namun Didik mengingatkan bahwa 86 persen dari total kasus malaria di Indonesia disumbang dari provinsi yang terletak di Pulau Nugini bagian barat itu. Sisanya berasal dari Papua Barat dan Maluku.
"Ada empat kabupaten/kota di Papua yang semuanya itu endemi malaria, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Timika. Semuanya termasuk kategori merah," kata Didik, Selasa (21/9/2021).
Didik mengungkapkan sejumlah kendala untuk mencapai Indonesia Bebas Malaria 2030, di antaranya masyarakat yang menganggap bahwa malaria adalah penyakit yang biasa, sehingga kurang perhatian.
"Ini memberikan kami suatu informasi kepada masyarakat bahwa meskipun malaria ini bisa dicegah dan diobati tetapi juga dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu konsep bagaimana mencegah pada masyarakat supaya tidak terjadi penyakit ini menjadi tantangan tersendiri," ujarnya.
Nyamuk 'Dugem'
Baca Juga: Panjang Tebing Sumut Optimis Bawa Pulang Emas di PON Papua
Perhelatan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua pada 2-15 Oktober 2021 menjadi perhatian khusus Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pengendalian vektor malaria di bagian hulu.
Untuk itu penting bagi para peserta PON maupun wisatawan domestik yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk mengetahui ciri dari ragam nyamuk pembawa sejumlah penyakit di Papua untuk diantisipasi.
Didik mengatakan terdapat tiga varian penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk di Papua, yakni Anopheles penyebab malaria dan filariasis atau kaki gajah dan Aedes aegypti penyebab dengue.
Sekilas, fisik kedua nyamuk terlihat mirip. Namun Anopheles memiliki ciri yang lebih spesifik seperti bertubuh datar dan bagian perut yang agak memanjang dari Aedes Aegypti, kata Didik.
Anopheles disebut Didik sebagai nyamuk dugem (dunia gemerlap-sebutan untuk tempat hiburan diskotek), sebab kerap keluyuran di jam malam mulai pukul 18.00 hingga menjelang pagi hari.
"Nyamuk Anopheles senangnya dugem. Nyamuk ini akan bersiap saat matahari mulai terbenam, saat itu dia akan bersolek diri dan beterbangan mencari mangsa," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran