Suara.com - Panitia Kerja RSUD dr. M Haulussy bentukan DPRD Maluku menemukan masih ada tenaga kesehatan yang berstatus honorer antara lima sampai sembilan tahun, namun upah mereka masih jauh di bawah standar upah minimum provinsi.
"Upah yang mereka terima hanya Rp1 juta lebih dan malahan lebih rendah di bawah upah tenaga keamanan RSUD," kata Ketua Panja RSUD Haulussy, Benhur Watubun di Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu (25/9/2021).
Kondisi ini diketahui panja setelah melakukan sidak ke rumah sakit umum daerah milik Pemprov Maluku tersebut.
Menurut dia, di RSUD ini juga ada tenaga kesehatan yang melayani bagian Covid-19 dan yang non Covid-19 tetapi ada keluhan soal resiko terdampak juga besar terhadap mereka.
Inspeksi mendadak ke RSUD Haulussy merupakan salah satu agenda kerja panja yang bertujuan melakukan pembenahan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Kami targetkan akhir September atau awal Oktober 2021 sudah sampaikan rekomendasi, dan dari sidak kemarin panja sudah melakukan secara kejutan pada RSUD Haulussy, karena yang ingin dilihat itu kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan dan tidak ada kesan didramatisir," jelas Benhur.
Sehingga panja bisa mengetahui apa yang terjadi dan seperti apa yang dipertontonkan kepada publik.
Dari sidak yang dilakukan, memang ada hal yang baik tetapi sebaliknya ada juga yang tidak baik seperti masalah kedisiplinan tenaga medis, tenaga kerja, termasuk kerja-kerja pelaporan, terbatasnya sarana-prasarana kesehatan, dan kondisi lingkungan yang bila dicermati betul-betul memprihatinkan.
Dikatakan, yang namanya kawasan rumah sakit itu penampilannya harus asri, tetapi yang dilihat termasuk masalah kebersihan, alat pacu jantung yang pengadaannya menggunakan sumber dana 2017 tetapi belum dioperasikan.
Baca Juga: Ditujukan Bagi Masyarakat di Provinsi Maluku, Pertamina Ajak Investasi Pertashop
"Berbagai kekurangan ini harus disikapi dalam rekomendasi panja karena tujuan kita membenahi tiga aspek penting yakni tata kelola rumah sakit, sumberdaya, serta infrastruktur itu harus terjawab dengan baik," katanya.
Kemudian masih ada satu tahap lagi yang mesti dilakukan panja yakni on the spot di waktu pagi agar bisa melihat efektivitas kerja, ketepatan waktu, serta visitasi dokter yang tepat. Sebab ini juga menyangkut masalah kedisiplinan, jangan tunggu sampai pasien sakit baru dokternya dipanggil.
"Kita belum berikan kesimpulan dan masih kaji, tetapi ada yang betul tetapi ada juga yang benar dan panja tidak bermaksud memprovokasi tetapi itu kondisi di lapangan, meski pun mereka boleh berkelit tetapi kami turun mereka tidak tahu," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tewas Terlindas Truk, Begini Pemicu Kecelakaan Tragis Pemotor Lansia di Daan Mogot Jakbar
-
BRIN Jelaskan Penyebab Dentuman dan Kilatan Cahaya Langit Cirebon: Benar Meteor?
-
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Ajukan Perda untuk Perkuat Peran Pondok Pesantren
-
Kabar Meteor Jatuh di Cirebon Bikin Geger, Polisi Langsung Cek ke Lokasi
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia