Suara.com - Bappilu DPP Partai Demokrat akan melakukan kajian terkait pelaksanaan Pemilu pada 15 Mei 2024 sebagaimana usulan pemerintah. Hal itu dilakukan mengingat ada beberapa usulan tanggal pencoblosan yang berbeda.
Misalnya, KPU lebih dulu mengusulkan pelaksanaan Pemilu 2024 jatuh pada 21 Februari. Kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani sudah mempertimbangkan pelaksanan Pilkada serentak pada November di tahun yang sama.
Kata dia, usulan KPU telah memperhitungkan jarak dengan pelaksanaan Pilkada. Sementara usulan pemerintah pada Mei dinilai terlalu dekat dengan jarak pencoblosan Pilkada.
"Jika Pemilu dilaksanakan pada 15 Mei 2024 sesuai usulan pemerintah saat ini, maka akan sulit untuk bisa merealisasikan Pilkada serentak pada November 2024. Ini mesti dikaji lagi lebih cermat dan seksama oleh pemerintah," ujar Kamhar kepada wartawan, Rabu (29/9/2021).
Kamhar mengatakan, pelaksaan Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak dalam satu tahun yang sama pada 2024 memiliki konsekuensi beban kerja yang berat bagi penyelenggara. Termasuk menyoal beban anggaran yang besar bagi pemerintah pusat dan daerah. Mengingat dalam satu tahun anggaran harus membiayai dua kali pelaksanaan pemungutan suara.
"Untuk itu, wacana pelaksanaan pemajuan Pilkada yang sebelumnya di 2024 bisa menjadi alternatif. Untuk daerah-daerah yang selesai masa jabatannya pada 2022 dan 2023 bisa dilaksanakan Pilkada serentak pada 2023, sehingga tahun 2024 hanya Pileg dan Pilpres saja. Ini akan mengurai dan mengeliminir berbagai potensi persoalan jika dilaksanakan secara bersamaan semuanya pada tahun 2024," tutur Kamhar.
Termasuk terkait beban jumlah pejabat untuk penugasan sebagai pelaksana tugas kepala daerah menjadi berkurang. Di mana pejabat sementara diperlukan untuk memgisi kekosongan jabatan kepala daerah yang habis masa jabatannya pada 2022.
Berita Terkait
-
Ketimbang Usulan KPU, Nasdem Dukung Pemerintah Usulkan Pemilu 2024 Dilaksanakan Mei
-
Sebut Usulan TNI-Polri Tidak Bisa Jadi PJ Kepala Daerah, Zulhas: Sebaiknya Ikuti Aturan
-
PPP: Rasionalnya Pemilu 2024 di Maret atau April, Bukan Mundur ke Mei
-
Pemerintah Usul Pemilu 2024 Digelar 15 Mei, Habiburokhman: Asal Tahunnya Jangan Berubah
-
Pemilu Jerman 2021: Reaksi Para Pemimpin Dunia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia
-
Kebakaran Gudang Pesantren Al Mawaddah Padam, 23 Korban Sesak Napas Dirawat di Rumah Sakit
-
Tenteng Koper Biru, Bupati Lampung Tengah Tiba di Gedung KPK Usai Terjaring OTT: Saya di Rumah Saja
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber