Suara.com - Pemerintah mencatat mobilitas masyarakat kini mulai kembali padat padahal pandemi Covid-19 belum usai dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlaku.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan mobilitas kembali padat seperti sebelum pandemi.
"Tampak di semua provinsi menunjukkan peningkatan pergerakan, bahkan beberapa ada yang sudah melampaui level sebelum pandemi seperti di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Nadia, Rabu (29/9/2021).
Hal ini dipantau pemerintah melalui berbagai cara, salah satunya menggunakan data google mobility.
"Ini perlu menjadi perhatian kita semua, kita pernah mengalami gelombang kasus yang sangat besar pada beberapa waktu yang lalu," ucapnya.
Dia meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di daerahnya agar mobilitas warga aman dari Covid-19, warga juga diminta untuk selalu taat protokol kesehatan.
"Kami mengingatkan untuk segera meningkatkan cakupan vaksinasi, patuhi protokol kesehatan dan bekerja sama dengan petugas di lapangan untuk upaya pelacakan kontak, karantina, dan isolasi," tutupnya.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.213.414 orang Indonesia, masih terdapat 37.412 kasus aktif, 4.034.176 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 141.826 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Penyintas Covid-19 Gejala Ringan Bisa Disuntik Vaksin usai Sebulan Sembuh
Berita Terkait
-
Sesalkan Penolakan Vaksin di Aceh, Kemenkes: Edukasi Vaksin Harus Libatkan Tokoh Agama
-
Hits: Peminum Kopi Lebih Rendah Terpapar Covid-19 Hingga Tanda Kolesterol di Mata
-
Penyintas Covid-19 Gejala Ringan Bisa Disuntik Vaksin usai Sebulan Sembuh
-
Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga untuk Umum Masih Wacana, Kemenkes Diskusi dengan Ahli
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi