Suara.com - Para peneliti di Australia mengatakan mereka telah mengungkap fosil elang berusia 25 juta tahun. Ini merupakan jenis elang yang tidak diketahui sebelumnya.
Puluhan tulang belulang elang ini ditemukan di sebuah danau yang sudah mengering pada 2016 lalu. Tim penelitinya berasal dari Universitas Adelaide.
Elang ini dinamakan Archaehierax sylvestris yang artinya "Elang Purba yang dimiliki oleh hutan".
Para peneliti meyakini predator purba itu bertahan hidup dengan memangsa burung-burung, posum, dan koala. Caranya dengan menukik ke arah mangsanya.
Mereka mengatakan elang ini telah beradaptasi untuk memburu, dan terbang di dalam hutan, dengan sayap pendek yang kuat, kaki yang panjang, dan rentang kaki yang lebar.
Temuan fosil burung elang ini berasal dari situs arkeologi di Danau Pinpa, danau kering yang asin di gurun sebelah selatan Australia. Tempat ini dulunya diyakini sebagai hutan hujan yang lebat.
Kawasan ini merupakan situs yang menjadi harta karun bagi ahli paleontologi dalam menemukan fosil, tapi sejauh ini sisa dari spesies pemangsa seperti elang dan rajawali sulit untuk ditemukan.
Elang hidup ketika iklim tidak kering
Profesor Trevor Worthy mengatakan ini merupakan hal yang "jarang ditemukan bahkan satu tulang dari fosil elang" karena jumlahnya sedikit pada saat itu.
"Punya banyak tulang-tulangnya merupakan hal yang sangat menarik; khususnya melihat dari segi usianya," katanya dalam keterangan pers.
Baca Juga: Cari Jejak Manusia Purba, Peneliti Temukan 150 Gambar Cadas Pra Sejarah di Pulau Kisar
Elang ini diyakini hidup pada periode Oligoncene, di mana iklim saat itu mampu membentuk hutan hujan, dan tidak kering dari periode sebelumnya.
Baca Juga:
- Ditemukan fosil ribuan bahkan puluhan ribu hewan 'yang terkubur hidup-hidup' 167 juta tahun yang lalu
- Fosil paus purba berkaki empat ditemukan di Mesir
- Fosil dinosaurus yang panjangnya seukuran 'lapangan basket' ditemukan di Australia
Para peneliti menggambarkan 63 tulang belulang dari elang yang ditemukan ini sebagai "kerangka parsial yang luar biasa". Penelitian ini dipublikasi dalam jurnal Historical Biology pada Senin (27/09).
Ellen Mather, seorang penulis dari penelitian itu mengatakan Archaehierax sylvestris memiliki fitur yang unik, tidak didapati dari elang dan rajawali modern.
Para peneliti mengatakan sepesies ini memiliki rentang kaki hampir 15 cm, memungkinkannya untuk menyergap mangsa seperti masupial, bebek, dan flamingo.
Hal terkait yang juga menarik untuk Anda simak:
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang