Suara.com - Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang dipecat dengan alasan tak lulus tes wawasan kebangsaan mengungkapkan, sempat ada bujukan agar mereka angkat kaki dari lembaga antirasuah tersebut.
Bahkan, eks penyidik senior KPK yang juga diberhentikan, Novel Baswedan, mengakui sudah sejak lama ada bujukan agar dirinya keluar dari lembaga tersebut.
"Sebetulnya sudah sering ya. 2016 saya pernah diundang oleh pemimpin KPK saat itu dan diminta untuk keluar dari KPK. Sebelumnya juga banyak upaya serupa, yang dilakukan baik terhadap saya maupun pegawai lain," kata Novel dalam video dokumenter G30S/TWK Operasi 'Membunuh' KPK yang dirilis Suara.com, Kamis (30/9) pekan lalu.
Novel menuturkan, selalu menolak tawaran tersebut karena terbilang aneh. "Dalam pikiran saya aneh ya, orang di KPK yang bekerja baik justru malah ditakuti, diminta keluar. Bukankah kalau pekerja baik, artinya bisa memberantas korupsi dengan efektif?"
Mantan pegawai KPK lainnya, Tri Artining Putri, menuturkan mendapat informasi Ketua KPK Firli Bahuri sempat menawarkan 57 orang yang akan dipecat untuk datang menemui untuk dicarikan pekerjaan.
"Katanya memang Pak Firli meminta, itu yang 57 suruh ketemu saya nanti, saya bantuin cari kerjaan," kata perempuan yang akrab disapa Puput ini.
Namun, Puput mengakui dirinya dan kawan-kawan tak ada yang menemui Firli. "Soal pekerjaan, bisa cari sendiri, rezeki juga Allah yang atur. Kami berjuang karena tak mau membiarkan KPK hancur," kata dia.
Herbert Nababan, juga pegawai KPK yang dipecat, mengakui terdapat tawaran agar dirinya dan kawan-kawan pindah ke BUMN.
"Saya pernah mendengar salah satu atau salah dua dari 57 orang (pegawai yang dipecat), pernah diinformasikan oleh atau ditawarkan oleh atasannya langsung. Atasan langsung bukan pimpinan mengenai wacana seperti itu penempatan BUMN," kata Herbert.
Baca Juga: Ungkap Isi Pertemuan dengan Polri, Eks Pegawai KPK: Baru Perkenalan dan Cerita soal TWK
"Memangnya siapa Firli, Alex Marwata, Lili Pintauli bisa semena-mena mengatur saya ke BUMN?" tegasnya.
Selengkapnya sila simak video dokumenter ini:
G30S/TWK Operasi 'Membunuh' KPK Part 1
G30S/TWK Operasi 'Membunuh' KPK Part 2
Tag
Berita Terkait
-
Ungkap Isi Pertemuan dengan Polri, Eks Pegawai KPK: Baru Perkenalan dan Cerita soal TWK
-
Polri Bertemu Perwakilan Eks Pegawai KPK Bahas Rencana Rekruitmen
-
Geger Bendera HTI di KPK, Ini Tanggapan Novel Baswedan
-
Mau Direkrut Setelah Didepak Firli Cs, 57 Eks Pegawai KPK Akui Siap Terbuka dengan Polri
-
Mau Ditarik Novel Dkk, Kapolri Dinilai Selamatkan Orang-orang Berjasa Penjarakan Koruptor
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan