Suara.com - Setidaknya 20 orang tewas dan belasan lainnya luka parah akibat gempa bumi dangkal yang terjadi di Pakistan selatan pada Kamis dini hari.
Menyadur France24 Kamis (7/10/2021) gempa berkekuatan 5,7 SR mengguncang ketika orang-orang sedang tertidur dan kebanyakan meninggal karena tertimpa atap dan dinding rumah yang runtuh.
Listrik langsung padam setelah gempa terjadi dan petugas kesehatan merawat korban yang terluka dengan bantuan penerenagan sederhana seperti obor.
Pejabat senior pemerintah provinsi, Suhail Anwar Hashmi mengatakan pada AFP korban tewas termasuk seorang wanita dan enam anak-anak.
"Kami menerima informasi bahwa 20 orang tewas akibat gempa. Upaya penyelamatan sedang dilakukan," tambah menteri dalam negeri provinsi Mir Zia ullah Langau.
Naseer Nasar, kepala otoritas Penanggulangan Bencana Provinsi Balochistan mengatakan sementara ini jumlah korban tewas mencapai 15 hingga 20 tapi jumlahnya mungkin meningkat.
Daerah yang terkena dampak terburuk adalah kota pegunungan terpencil Harnai, di Balochistan, di mana kurangnya jalan beraspal, listrik dan jangkauan telepon seluler yang menghambat upaya penyelamatan.
"Kami beroperasi tanpa listrik dengan bantuan obor dan senter," kata Zahoor Tarin, pejabat senior di rumah sakit Harnai yang dikelola pemerintah.
"Sebagian besar yang terluka datang dengan kaki patah. Puluhan orang dikirim kembali setelah pertolongan pertama sementara sekitar 40 orang yang terluka parah telah dikirim ke Quetta dengan ambulans," tambahnya.
Baca Juga: BMKG: 805 Gempa Terjadi di September 2021, Satu Gempa Merusak
Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 5,7 skala Richter dan terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari pada kedalaman sekitar 20 kilometer (12 mil). Gempa juga terasa di ibu kota provinsi Balochistan, Quetta.
Pakistan berada di perbatasan tempat pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia, membuat negara itu rentan terhadap gempa bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid