Suara.com - Komnas Perempuan menyayangkan dugaan pelecehan verbal yang dilakukan sejumlah oknum bidan Puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, terhadap seorang ibu hamil berinisial E yang hendak melahirkan.
Komisioner Komnas Perempuan, Retty Ratnawati, mengatakan dugaan pelecehan verbal yang dialami E masuk kategori obstetrik.
"Sangat disesalkan terjadi hal ini, yang seharusnya tidak boleh terjadi. Ini termasuk yang disebut "obstetric violence" atau kekerasan obstetrik, menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia)," kata Retty saat dihubungi Suara.com, Jumat.
Retty menjelaskan, pelayanan kesehatan reproduksi bagi wanita harus memiliki prespektif perempuan. Sebab setiap wanita memiliki pengalaman yang unik atas kehamilan dan melahirkan.
"Karena setiap perempuan memiliki pengalaman unik atas kehamilannya dan melahirkan, serta nilai nilai baik yang dianutnya. Seharusnya tenaga kesehatan tidak boleh menggunakan pengalaman orang lain kepada pasien yang sedang dirawatnya. Misal dengan komentar, gini aja sakit," kata dia.
Jika kabar itu benar terjadi, Retty mengatakan harus ada perbaikan dalam pelayanan reproduksi perempuan di fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.
"Karena sesungguhnya hubungan dan komunikasi pasien dan nakes ini yang seharusnya baik, saling menghormati dan merahasiakan apapun yg ada pada pasien serta tidak boleh membicarakannya dengan pihak lain," ungkapnya.
Sebelumnya kejadian pelecehan verbal tersebut viral di media sosial, setelah diunggah kembali salah satu akun Instagram dengan nama pengguna @lets.talkandenjoy pada Selasa (5/10/2021).
Sebelumnya video itu diunggah oleh seorang perempuan di TikTok.
Wanita pengunggah video itu bercerita bahwa saudaranya yang sedang hamil 9 bulan pergi ke puskesmas untuk periksa menjelang lahiran.
Baca Juga: Bantah Bidan Lecehkan Bumil, Kepala Puskesmas Tambora: Pasien Kami Tangani dengan Baik
Sayangnya, ketika sampai di puskesmas ia justru diperlakukan kurang sopan oleh para nakes. Mereka menyampaikan kata-kata yang tidak pantas disampaikan ke pasien.
"Ada beberapa bidan di situ, sekitar 3-5 orang semuanya tidak bermoral dan beretika, dan yang membuat saya sangat marah adalah ketika mereka mengecek pembukaan bumil lalu mengatakan 'keputihannya banyak banget'," tulis wanita tersebut dalam video yang diunggah, dikutip suara.com, Selasa (5/10/2021).
"Lalu salah satu dari bidan tersebut ada yang menjawab 'IH JORSE' what?! Pantaskah seorang tenaga medis berbicara seperti ini?" lanjut wanita tersebut.
Lebih lanjut, ibu hamil tersebut seolah-olah dicap negatif oleh para bidan karena datang sendirian tanpa didampingi suami.
Lagi-lagi muncul perkataan bernada melecehkan dari salah seorang nakes yang memeriksa ibu hamil tersebut.
"Karena saudara saya sendiri, lalu langsung seperti di-judge kalau dia bukan wanita baik-baik," tulsinya.
Berita Terkait
-
Kepala Puskesmas Tambora Bantah Nakesnya Lecehkan Ibu Hamil
-
Bantah Bidan Lecehkan Bumil, Kepala Puskesmas Tambora: Pasien Kami Tangani dengan Baik
-
Aksi Bidan Diduga Lecehkan Bumil Terekam CCTV, Rekan Korban: Aneh Sekali Kalau Tak Dibuka!
-
Rekam Video Bumil Diduga Dilecehkan saat Bersalin di Puskesmas, Rekan Ngaku Diancam Bidan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional