Suara.com - Kementerian Kesehatan akan melakukan survei prevalensi antibodi masyarakat/seroprevalence survey untuk mengukur kekebalan masyarakat terhadap Covid-19 terjadi secara alamiah akibat terinfeksi virus atau berkat vaksinasi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan bekerja dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memeriksa 21.880 sampel di 100 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
"Kasus di Indonesia turun drastis, salah satu penjelasan ilmiahnya karena banyak rakyat Indonesia yang sudah memiliki kekebalan, baik itu secara buatan melalui vaksin atau alamiah karena sembuh dari sakit," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Senin (11/10/2021).
Menurut Budi, seroprevalence survey ini akan dilakukan setiap 6 bulan bekerja sama juga dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Hasilnya nanti bisa di share ke dunia dan menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi penanganan pandemi dan transisinya menjadi endemi," ucapnya.
Selain itu, hasil dari seroprevalence survey ini juga akan menjadi dasar penyusunan kebijakan-kebijakan kesehatan masyarakat Indonesia ke depan.
Sebelumnya, studi The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Washington University, Amerika Serikat memprediksi sekitar 80 juta penduduk Indonesia sudah terinfeksi Covid-19.
Hal ini menjadikan pelandaian kasus penularan di Indonesia disebabkan sebagian besar masyarakatnya sudah memiliki kekebalan tubuh secara alami akibat terinfeksi virus.
"Kami memperkirakan bahwa 29 persen orang di Indonesia telah terinfeksi pada 27 September," tulis IHME dalam studinya yang dirilis pada 1 Oktober 2021.
Baca Juga: Menkes Budi Menduga Penularan Covid-19 di PON XX Papua Terjadi di Kamar Atlet
Jika digabungkan dengan orang-orang yang sudah memiliki kekebalan tubuh akibat vaksinasi, maka orang Indonesia yang sudah kebal Covid-19 diprediksi mencapai 31 persen.
Sementara, berdasarkan catatan Satgas Covid-19, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.227.932 orang Indonesia, masih terdapat 24.430 kasus aktif, 4.060.851 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.651 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Pengalihan Rute Lalu Lintas Jakarta Imbas Demo Hari Tani Nasional Hari Ini
-
Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi MBG: Programnya Bagus, Penanganannya Tidak Tepat
-
Permukaan Laut Naik Terus, Indonesia Akan Bangun Tanggul Raksasa 480 Km!
-
KPK Periksa 5 Sosok Terkait Korupsi Haji, Mayoritas Direktur Biro Haji dan Umrah
-
Di Hadapan PBB Prabowo Klaim Indonesia Sudah Swasembada Beras: Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia
-
Bukan Omon-Omon! Prabowo Siap Kirim 20 Ribu Pasukan Perdamaian RI ke Zona Konflik
-
Prabowo di PBB: Palestina Harus Merdeka, Dua Negara Keturunan Abraham Harus Hidup Damai!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta Akan Terapkan Tes Psikologi Lanjutan untuk 11 Ribu Sopir
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Diperketat
-
PN Jaksel Jadwalkan Sidang Praperadilan Nadiem Makarim pada 3 Oktober