Suara.com - Survei Johns Hopkins Center for Communication Program menunjukkan masih ada sebanyak 34 persen orang Indonesia yang tidak mau divaksin Covid-19.
Perwakilan John Hopkins Center Douglas Storey mengatakan, survei ini dilakukan terhadap pengguna Facebook yang belum divaksin.
"Umumnya lebih banyak yang menyatakan secara lebih pasti mungkin divaksin 67 persen dibandingkan mereka yang menyatakan tidak ingin divaksin hanya 34 persen," kata Douglas dalam jumpa pers virtual, Rabu (13/10/2021).
Alasan mereka tidak mau divaksin antara lain; takut akan efek samping dan masih ragu tentang keamanan vaksin Covid-19.
Dalam survei ini juga terlihat bahwa lansia di atas 55 tahun menjadi kelompok umur yang paling banyak tidak mau divaksin, yakni sebesar 40 persen.
Douglas menyebut pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan edukasi kepada para lansia agar mau untuk divaksinasi Covid-19.
"Kelompok lansia ini adalah sasaran yang penting sekali untuk penyampaian pesan yang difokuskan kepada mereka dengan memperhatikan hambatan mereka dalam vaksin, data lain menunjukkan bahwa 44 persen takut efek samping dan 19 persen lansia yakin mereka tidak memerlukan vaksin," ucapnya.
Alasan lain belum divaksin adalah tidak bisa mendapatkan jadwal vaksin yang pas dengan pekerjaan mereka, tidak memenuhi syarat secara medis, kesulitan pergi ke tempat vaksin, dan tidak mendapatkan vaksin yang diinginkan.
"Jadi penting untuk mengatasi hal tersebut dengan pesan-pesan atau perubahan aturan yang menghubungkan akses dan supply," ucap Douglas.
Baca Juga: Dinamika Perekonomian Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
Diketahui, Indonesia telah menyuntikkan 101,673,077 dosis (48.82 persen) vaksin pertama dan 58,720,535 dosis (28.20 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Berita Terkait
-
Penumpang di Pelabuhan Bakauheni Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin dan Hasil Antigen
-
Dinamika Perekonomian Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
-
Angka Kematian Meroket, Vladimir Putin Serukan Vaksinasi Covid-19 di Rusia Dipercepat
-
Daftar Vaksin Online Bandung Hari Ini, 13 Oktober 2021 dan Link Pendaftaran
-
Info Vaksin Surabaya Hari Ini, 13 Oktober 2021
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran