Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara G20, Selasa (12/102), menyepakati bantuan kemanusiaan untuk Afganistan sangat penting, tapi diberikan tanpa mengakui pemerintahan Taliban.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping tidak berpartisipasi dalam KTT tersebut.
Dalam KTT khusus yang digelar secara virtual, negara-negara G20 menekankan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan melalui organisasi internasional independen ke Afganistan, tanpa secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan, "Semua pemimpin G20 harus menjalin kontak dengan Taliban, tetapi hal itu bukan berarti mengakui mereka sebagai pemerintah Afganistan.”
Italia saat ini memegang jabatan kepresidenan bergilir G20. Kanselir Jerman Angela Merkel dalam konferensi pers setelah KTT juga menekankan bahwa semua organisasi PBB di Afganistan harus didukung dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Jerman akan memberikan €600 juta (Rp9,8 triliun), kata Merkel. Ia juga mengakui pentingnya posisi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam menghidupkan kembali ekonomi Afganistan.
Menjelang KTT, Uni Eropa juga telah mengumumkan paket bantuan sebesar €1 miliar (Rp16,4 triliun) untuk Afganistan dan negara-negara tetangga guna menghindari krisis kemanusiaan lebih jauh.
Paket bantuan tersebut sudah termasuk €300 juta (Rp4,9 triliun) yang sebelumnya dijanjikan untuk tujuan kemanusiaan.
Komisi Eropa mengumumkan bahwa dana tersebut akan disalurkan secara langsung ke Afganistan melalui organisasi internasional di lapangan.
Baca Juga: Menderita Sejak Dikuasai Taliban, G20 Sepakat Beri Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan
Para pemimpin G20 sepakat bahwa bantuan kemanusiaan juga harus berfokus pada program yang berpihak pada perempuan dan anak-anak perempuan di Afganistan.
Perwakilan dari Qatar, yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi pembicaraan damai untuk Afganistan turut hadir dalam KTT khusus G20 tersebut.
Begitu pula dengan pejabat dari PBB, Bank Dunia dan IMF. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping tidak ikut dalam KTT tersebut.
Suramnya situasi di Afganistan Konflik berkepanjangan selama empat dekade ditambah kekeringan parah telah memperburuk situasi kemanusiaan di Afganistan.
Sejak Taliban kembali berkuasa, warga tidak hanya bergulat dengan kondisi kerawanan pangan yang buruk, tapi juga krisis perbankan yang mengancam melumpuhkan bisnis.
Fabrizio Cesaretti, deputi perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Afganistan, mengatakan kepada DW bahwa Afganistan tengah menghadapi kekeringan paling buruk dalam beberapa tahun terakhir.
Berita Terkait
-
Menderita Sejak Dikuasai Taliban, G20 Sepakat Beri Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan
-
Jerman Komitmen Kirim Bantuan ke Afghanistan Meski Belum Siap Mengakui Taliban
-
Dua Startup Indonesia Raih Penghargaan di Forum G20 Innovation League 2021
-
Bagi Qatar, Pengakuan Pemerintah Taliban Bukan Prioritas
-
Aksi Jahit Mulut Imigran Afghanistan di Riau, Minta Dipindah ke Negara Lain
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Momen Mensos Santap Menu MBG Langsung dari Dapurnya, Begini Reaksinya
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Heartventure Dompet Dhuafa Sapa Masyarakat Sumut, Salurkan Bantuan ke Samosir-Berastagi
-
Bansos Tetap Jalan Meski Sumatera Terendam Bencana, PT Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Aman
-
KPK Pertimbangkan Lakukan Eksekusi Sebelum Bebaskan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Ini Penjelasannya