Suara.com - Presiden Meksiko pada Rabu (13/10/2021) memuji keputusan Amerika Serikat untuk membuka perbatasan bersama mereka pada November 2021 setelah lebih dari 18 bulan pembatasan pandemi.
Mengutip Reuters, Kamis (14/10/2021), meski perbatasan AS-Meksiko akan dibuka, jutaan orang Meksiko yang telah divaksin dengan vaksin China dan Rusia akan ditolak.
Perbatasan AS-Meksiko merupakan perbatasan darat tersibuk di dunia. Hampir satu juta orang menyeberang setiap hari sebelum pandemi Covid-19 pecah. Perbatasan tersebut ditutup untuk perjalanan yang tidak penting sejak Maret 2020.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada konferensi pers hariannya, "pembukaan perbatasan utara telah tercapai, kita akan memiliki normalitas."
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard menambahkan Amerika Serikat akan menentukan tanggal pastinya, tetapi itu akan terjadi pada awal November.
Dengan rencana Amerika Serikat yang hanya mengizinkan pengunjung yang telah divaksin dengan vaksin yang disahkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Lopez Obrador mendesak WHO untuk menyetujui semua vaksin COVID-19 lainnya yang digunakan untuk umum.
"WHO harus bertindak dengan benar, tanpa kecenderungan politik atau ideologis, berpegang teguh pada sains," ucap Lopez Obrador yang mengacu pada sertifikasi yang lebih lambat untuk vaksin Rusia dan beberapa vaksin China.
Penutupan perbatasan sepanjang 1.954 mil (3.144 km) memberikan pukulan bagi laju bisnis di kedua sisi perbatasan tersebut.
Di wilayah perbatasan Texas saja, hilangnya pembeli dan pengunjung Meksiko menyebabkan hilangnya PDB sekitar 4,9 miliar dollar pada 2020 menurut sebuah laporan yang dihitung oleh Baker Institute.
Baca Juga: Kembangkan Senjata Militer, Kim Jong Un Berdalih Cuma Mau Bela Diri dari AS dan Korsel
Menurut data Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS 2019, lebih dari 950.000 orang memasuki Amerika Serikat dari Meksiko dengan berjalan kaki atau dengan mobil pada hari-hari biasa. (Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
-
Kembangkan Senjata Militer, Kim Jong Un Berdalih Cuma Mau Bela Diri dari AS dan Korsel
-
Viral Cerita Balita Siarkan Ibunya Mandi Live di Instagram
-
Patah Tulang Jatuh dari Tangga Gegara Sepatu, Pria Ini Tuntut Istri ke Pengadilan
-
Seorang Pria di AS Tuntut Pacar, Alasannya Jatuh dari Tangga karena Tersandung Sepatu
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Baru Sehari, Pramono Lihat Uji Coba Tol Fatmawati 2 Gratis Efektif Urai Kemacetan TB Simatupang
-
Dandhy WatchDoc Skakmat Meutya Hafid soal Video Prabowo di Bioskop, Netizen: Balikkan ke Irak!
-
Jaket Ojol Pinjaman Jadi Kedok! Duo Pencuri AC Mal Tambora Bedalih Kepepet Usai Dibekuk Polisi
-
Jaket Ojol Jadi Kedok, Dua Sekawan Gasak AC Mal Tambora karena Himpitan Ekonomi, Endingnya Penjara!
-
DPR Kritik KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres: Itu Bukan Rahasia Negara!
-
Polda Bali Resmi 14 Orang karena Dicap Perusuh Demo Agustus, 4 di Antaranya Masih Anak-anak
-
Gondol Motor Mertua hingga Perhiasan, Mantan Menantu Jadi Maling di Bekasi
-
Daftar 16 Dokumen Kunci Capres-Cawapres yang Dirahasiakan KPU, dari Ijazah hingga LHKPN
-
Khawatir Gejolak Sosial, Komisi II DPR Minta Mendagri Setop Efisiensi Transfer Dana ke Daerah