Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah tidak menurunkan jumlah testing untuk melacak orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terutama bagi mereka yang melakukan kontak erat dengan orang terpapar.
Mufida mengingatakan, testing harus diperbanyak seiring dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyinggung rendahnya angka testing Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir, yakni 7-13 Oktober 2021.
WHO menyebut proporsi tes positif secara nasional masih di bawah 2 persen atau hanya ada 1 per 1.000 penduduk. Sementara sebelumnya dalam empat pekan terakhir angkanya lebih dari 4:1.000 penduduk per minggu.
"Testing untuk mencari kasus positif dari orang yang bergejala bisa jadi menurun seiring menurunnya kasus. Tapi testing untuk mencari kontak erat dan testing acak untuk mencari kasus konfirmasi tidak boleh kendur karena angka konfirmasi harian kita masih ada, bukan 0," kata Mufida kepada wartawan, Minggu (17/10/2021).
Ia berujar pemerintah dan masyarakat juga perlu mewaspadai potensi terjadinya gelombang ketiga pada akhir tahun.
Potensi gelombang ketiga harus dicegah dengan penerapan protokil kesehatann yang masif. Ditambang dengan prinsip 3 T, yakni testing, tracing, dan treatment. Selain itu skenario penanganan kesehatan guna mencegah fasilitas kesehatan menjadi kolaps.
"Para ahli melakukan prediksi, terjadi atau tidak yang jelas wajib dilakukan adalah melakukan kesiapan. Dipastikan ada stok obat, stok bed perawatan, stok oksigen dan ketersediaan tempat karantina terpusat," ujar Mufida.
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Tempat Isolasi di Singapura Hampir Penuh, Capai 85 Persen!
-
IDI: Indonesia Sebenarnya Sudah Melewati Gelombang Ketiga Covid-19
-
Lebih dari 50 Persen Penyintas Virus Corona Alami Long Covid-19, Apa Sebabnya?
-
Keren! Vaksinasi di Pontianak Sudah Sampai ke Tingkat RT
-
Peneliti: Anak-Anak Bisa Jadi Sumber Penyebaran Varian Virus Corona Covid-19
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo
-
Teka-teki Calon Menko Polkam: Tiga Nama Kunci di Tangan Prabowo, Siapa Pengganti Budi Gunawan?
-
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
-
TNI Masih Cari Celah Perkarakan Ferry Irwandi Meski Terganjal Putusan MK
-
Geger Ucapan 'Mental Kolonial', Bikin Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Resign dari DPR
-
Menkeu Purbaya Yudhi Bahas Soal Dana Ngendap di BI, Ketua Komisi XI DPR RI Langsung Tutup Rapat
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...
-
Baleg DPR RI Rapat Undang Jusuf Kalla, Ada Apa?
-
Jalan Tol Pluit Mendadak Jadi 'Kanvas' Putih, Akibat Trailer Hantam Truk Cat
-
Gurita Bisnis Rudy Tanoe, Tersangka Korupsi Bansos yang Lawan KPK Lewat Praperadilan!